Transformasi Guru Dan Pemimpin Sekolah Butuh Pembenahan Regulasi

SHARE

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikanm Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Iwan Syahril (istimewa)


CARAPANDANG.COM – Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikanm Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Iwan Syahril mengatakan mengatakan transformasi guru dan pemimpin sekolah membutuhkan pembenahan regulasi. Model kompetensi guru dan kepala sekolah yang saat ini bersifat stagnan perlu direvisi dengan pendekatan developmental (kontinum).

Menurut Iwan, jenjang karier guru dan pemimpin sekolah perlu diintegrasikan dengan tahap perkembangan dari perekrutan dan promosi guru sepanjang kariernya.

"Selain itu tunjangan guru diarahkan untuk berbasis kinerja sehingga dapat memacu kualitas pengajaran secara konsisten. Tata kelola guru dan kepala sekolah antara pusat dan daerah perlu disinergikan lebih baik lagi terutama untuk memastikan diangkatnya pemimpin-pemimpin sekolah yang memiliki kemampuan sebagai pemimpin pembelajaran (instructional leader)," katanya.

Transformasi guru dan pemimpin sekolah membutuhkan pembenahan regulasi. Perwujudan ekosistem guru dan pemimpin sekolah yang profesional mensyaratkan pula ekosistem organisasi profesi yang kuat.

Selain itu,organisasi profesi harus jadi sumber inovasi yang memajukan ilmu, etika, dan kualitas layanan profesi guru.

"Yang terpenting, semua organisasi profesi harus memegang teguh asas yang dikumandangkan Ki Hajar Dewantara pada saat pendirian Taman Siswa hampir 100 tahun lalu. Bebas dari segala ikatan, dengan suci hati mendekati sang anak, tidak untuk meminta sesuatu hak, tetapi untuk berhamba kepada sang anak," katanya.

Orientasi pada murid, atau "berhamba pada sang anak" itu seyogyanya menjadi orientasi utama semua pemangku kepentingan dalam transformasi guru dan pemimpin sekolah.

Transformasi guru dan pemimpin sekolah, lanjut dia, harus menjadi sebuah gerakan bersama, gerakan gotong royong. Menjadi guru harus menjadi sebuah kebanggaan.

"Guru adalah sebuah profesi yang mulia dan terhormat. Status sosial ekonomi guru semestinya sama dengan profesional lain karena peran guru sangat penting dalam pembangunan bangsa. Guru adalah inspirasi dalam menyikapi perkembangan zaman. Guru adalah roh pergerakan bangsa menggapai cita-citanya. Guru adalah agen perubahan karakter warga negara. Mari bersama-sama bergerak dan berjuang menuju terciptanya guru dan pemimpin sekolah Indonesia berkelas dunia," demikian Iwan Syahril.