Usaha Kecil Tetap Mengandalkan KUR Sebagai Modal Pembiayaan

SHARE

Istimewa


CARAPANDANG - Tantangan perekonomian global pascapandemi semakin berat, yang berpotensi datang dari berbagai sumber risiko, antara lain, tensi geopolitik yang tinggi, potensi datangnya pandemi berikut, perubahan iklim, serta dampak digitalisasi (disrupsi).

Berkaca dengan kondisi itu, wajar bila muncul pengharapan proyeksi perekonomian pada 2024 semakin membaik. Menurut World Economic Outlook (IMF, Juli 2023), pertumbuhan ekonomi global 2024 diperkirakan akan berada pada level 3,0 persen.

Sementara itu, pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang di Asia diproyeksikan tumbuh 5,0 persen. Di sisi lain, Pemerintah Indonesia, seperti disampaikan Presiden Joko Widodo di depan anggota DPR, angka pertumbuhan 5,2 persen pada 2024.

Tentu proyeksi itu bukan hanya penempatan sebuah angka, melainkan juga memperhitungkan kemampuan dan sumber daya yang ada, apalagi ada sasaran yang ingin diraih menuju Indonesia Emas atau menjadi negara maju.

Dari sejumlah indikator, sektor UMKM tetap menjadi penopang pertumbuhan ekonomi. Dengan sumber daya yang ada, sektor UMKM, diharapkan bisa terdongkrak untuk naik level menjadi menengah dan besar.

Wajar saja, pemerintah berharap demikian. Pasalnya, sektor itu menjadi penyangga perekonomian nasional lewat kontribusi UMKM yang mencapai 61 persen PDB Indonesia.

Selain itu, serapan tenaga kerja sektor wong cilik itu cukup besar, yakni sebanyak 97 persen dari total penyerapan tenaga kerja nasional. Data Kementerian Koperasi dan UKM menyebutkan, pelaku usaha UMKM tercatat sebanyak 67 juta pelaku.

Terkait dengan kebijakan pembiayaan bagi UMKM tersebut, pemerintah berupaya meningkatkan akses pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan porsi kredit yang ditargetkan mencapai 30 persen pada 2024.

Demi menjaga pertumbuhan, pemerintah terus mendorong usaha UMKM. Khusus 2024, pemerintah sudah menegaskan tetap akan melanjutkan penyaluran KUR, tidak hanya memprioritaskan dari sisi kuantitas, melainkan juga kualitas.

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Ferry Irawan menyampaikan, pemerintah telah menyiapkan anggaran subsidi untuk penyaluran KUR 2024 sebesar Rp47,78 triliun.

"Subsidi ini akan digunakan untuk pembayaran subsidi bunga atau subsidi marjin KUR tahun berjalan dan pembayaran carry over subsidi bunga atau subsidi marjin KUR pada periode sebelumnya," kata Ferry dalam keterangan resmi dikutip Rabu (27/12/2023).

Halaman : 1