Wabup Waykanan Ajak Masyarakatnya Tidak Mudah Terpengaruh Berita Hoaks

SHARE

Istimewa


CARAPANDANG COM - Wakil Bupati Waykanan, Provinsi Lampung Edward Antony mengatakan masyarakat jangan cepat terpengaruh atas berita bohong atau informasi hoaks yang sering tersiar melalui media sosial atau pun media lainnya. Menurutnya  masyarakat agar tidak mudah terpengaruh oleh berita-berita hoaks yang beredar di media sosial, maka dari itu untuk mencegahnya harus dari diri sendiri.

"Kita sendiri yang harus mencegahnya, kalau bukan diri kita sendiri yang mencegahnya akan terus menerus berkembang," ujarnya di Waykanan, Minggu (11/11).

Ia mengajak masyarakat untuk dapat memilah-milah, mana berita yang benar dan mana berita hoaks yang beredar di media sosial. Dia juga menyarankan agar setiap berita yang beredar di media sosial agar terlebih dahulu dianggap sebagai hoaks, kemudian sambil mencari kebenaran dari isi berita tersebut.

"Kita harus bisa memilah sendiri apakah itu hoaks atau tidak, untuk berita (di media sosial)," katanya.

Edward menjelaskan, aparat penegak hukum agar membuat shock therapy kepada para penyebar hoax karena dampak dari berita hoaks tersebut dapat meluas dan bisa menyebabkan perpecahan. "Masyarakat agar mencermati dengan baik semua berita di media sosial dan jangan turut menyebarluaskannya," harap dia.

Ia juga mengimbau kepada masyarakat agar jangan salah mencerna berita tersebut dan ikut menyebarkan berita hoaks, dampaknya bisa menjadi fitnah bahkan kerusuhan, apalagi sampai menimbulkan korban jiwa. "Lebih baik jaga pikiran kita agar tidak mudah terprovokasi dari berita-berita yang belum benar sumber dan isinya," jelasnya Salah seorang tokoh masyarakat Lampung Tauhidi pun mengajak masyarakat untuk memerangi berita hoaks.

"Dengan adanya informasi hoaks maka banyak sekali yang dirugikan khususnya masyarakat, karena gampang percaya dengan informasi-informasi yang disampaikan itu,� kata dia yang juga mahasiswa S-3 UIN Raden Intan Lampung.

Menurut mantan pejabat di lingkungan Pemprov Lampung itu, Hoax sangat dilarang dalam Islam, karena dapat menimbulkan permusuhan dan kebencian sesama ummat maupun sesama anak bangsa.

Selain itu, sebagai seorang Muslim, maka Islam mengajarkan Adab dalam berbicara yaitu Islam melarang perkataan yang bathil, dusta, adu domba (Namimah), Ghibah (menggunjing), mengolok-olok orang lain dan perkataan keji lainnya. Karena perkataan buruk itu akan membuat Allah murka ."Di Provinsi Lampung, jangan sampai hoaks itu merusak ketenteraman dan kenyamanan kehidupan masyarakat. Terutama dalam suasana tahun politik ini. perbedaan pilihan ataupun pendapat semata-mata ditujukan hanya untuk kemajuan daerah dan bangsa," katanya.