Wakil Wali Kota Pontianak Meminta Benih-benih Radikalisme Perlu Diantisipasi

SHARE

Pembukaan kegiatan Pelibatan Aparatur Kelurahan/Desa tentang Literasi Informasi dalam Pencegahan Terorisme yang digelar Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Kalbar di Pontianak, Rabu (26/8).


CARAPANDANG.COM - Wakil Wali Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Bahasan meminta kepada aparatur di tingkat kelurahan agar terus waspada dan tidak lengah terhadap munculnya paham-paham radikalisme dan terorisme di wilayahnya masing-masing. Sebab mereka merupakan ujung tombak pemerintah dalam pencegahan.

"Antisipasi yang bisa dilakukan sebagai upaya pencegahan munculnya paham-paham tersebut adalah mengawasi setiap gerak-gerik warganya apabila menemukan hal-hal mencurigakan, karena aparatur di desa maupun kelurahan adalah ujung tombak yang mengetahui betul kondisi dan situasi masyarakat di wilayahnya," ujarnya saat membuka kegiatan Pelibatan Aparatur Kelurahan/Desa tentang Literasi Informasi dalam Pencegahan Terorisme yang digelar Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Kalbar di Pontianak, Rabu (26/8). 

Bahasan juga berharap agar para aparatur di tingkat desa atau kelurahan harus bersinergi dengan FKPT Provinsi Kalbar. Kolaborasi dan komunikasi antara pihak terkait menjadi hal yang penting dilakukan dalam mencegah dan mengantisipasi berkembangnya paham radikalisme dan terorisme.

"Saya berharap FKPT tingkat kabupaten/kota juga bisa terbentuk dalam rangka upaya pencegahan terorisme di wilayah kabupaten/kota yang ada," ujarnya.

Lebih lanjut dia menuturkan, sekarang ini yang perlu diwaspadai selain terorisme adalah maraknya paham radikalisme. Benih-benih radikalisme perlu diantisipasi karena memang tengah marak di media sosial (medsos). Untuk itu masyarakat diminta selalu memilah dan memilih informasi yang masuk melalui medsos.

"Benih-benih radikalisme bisa terlihat dari berbagai postingan maupun komentar di medsos yang cenderung pada ujaran kebencian, provokasi, kasar dan lain sebagainya, sehingga penegakkan hukum dari tim siber perlu bekerja keras dalam mencegah penyebaran paham-paham tersebut yang bertebaran di internet atau medsos," katanya.