Warga Surabaya Diminta Tidak “Panic Buying” Dalam Menghadapi Dampak COVID-19

SHARE

Warga Surabaya, Diminta, Tidak “Panic Buying”, Dalam Menghadapi Dampak COVID-19


CARAPANDANG.COM – Wabah Virus Corona sudah menyebar kemana-mana tidak terkecuali Kota Surabaya, dalam menyikapi hal ini komisi B Bidang Perekonomian DPRD Kota Surabaya meminta warga Kota Pahlawan, Jatim, untuk tidak panic buying atau melakukan penimbunan beberapa barang pada saat terjadi situasi darurat seperti merebaknya wabah Virus Corona atau COVID-19 saat ini.

"Kami mengimbau masyarakat tidak terpancing untuk melakukan panic buying karena itu justru merugikan masyarakat sendiri," kata anggota Komisi B DPRD Surabaya John Thamrun saat memantau operasi pasar di Kelurahan Tanjungsari, Kecamatan Sukomanunggal, Surabaya, Kamis.

Menurut dia, panic buying tidak perlu ada karena stok kebutuhan bahan pokok di Surabaya saat ini melimpah. Bahkan, lanjut dia, panic buying justru akan merugikan warga sendiri karena akan membuat harga melonjak.

"Warga tidak perlu panik cukup membeli dengan sejumlah sesuai kebutuhan saja, stok yang dimiliki masih banyak tersedia," ujarnya.

Bahkan, lanjut dia, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Surabaya telah menggelar operasi pasar untuk tiga komoditi yakni gula, telor dan bawang putih di Kelurahan Tanjungsari, Kecamatan Sukomanunggal, Surabaya.

"Dalam 30 menit, gula yang disediakan ludes dibeli warga. Memang harganya gula sudah mencapai Rp20.000 per kilogram di pasaran, di sini Rp12.200 per kilogram, selisih harga cukup banyak," ujar politikus PDI Perjuangan ini.

John Thamrun juga berharap, operasi pasar bisa digelar Disperindag Surabaya merata di seluruh kecamatan sehingga membantu masyarakat memenuhi kebutuhan dengan harga murah. Ia berharap harga gula ataupun komoditi lain bisa stabil.

Kabid Distribusi Disperindag Surabaya, Trio Wahyubowo mengatakan sesuai perintah Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bahwa operasi pasar akan digelar di 31 kecamatan.

"Ini sudah putaran ketiga. Memang tujuan kami agar warga mendapat komoditi gula dengan harga yang jauh di bawah harga pasar," katanya.