Warisan Politik Sukarno

SHARE

Sukarno (tempo)


CARAPANDANG.COM - Sukarno mewariskan berbagai pemikiran dan konsep, seperti Pancasila dan Trisakti, yang membuat Indonesia sangat dihargai dan mendapat tempat terhormat di mata negara-negara lain. Trisakti yang dijabarkan sebagai “Berdaulat dalam bidang politik”, “Berdikari dalam bidang Ekonomi”, dan “Berkepribadian dalam kebudayaan” merupakan rumusan yang digali Bung Karno selama menghadapi usaha-usaha imperialis yang ingin menghancurkan Indonesia. Trisakti kemudian dijabarkan dalam pidato Bung Karno tanggal 17 Agustus 1964 yang berjudul “Tahun Vivere Pericoloso” disingkat TAVIP.

Dalam masalah politik, Bung Karno berhasil memperjuangkan Pancasila sebagai kemandirian bangsa Indonesia dengan memiliki ideologi negara sendiri. Sedangkan alam politik luar negeri, Sukarno menerapkan politik bebas aktif yang tidak berpihak pada salah satu blok dunia, sosialis atau kapitalis, namun ikut proaktif dalam mendorong terciptanya perdamaian dunia. Dalam konteks ini, Bung Karno berhasil mengadakan Konferensi Asia-Afrika (KAA) di Bandung pada tahun 1955 maupun salah satu pendiri gerakan non blok bersama Tito, Nehru dan Nasser.