CARAPANDANG.COM - Fitur sidik jari sebagai kunci layar di smartphone bukannya hal yang baru. Berbagai produsen smartphone menyematkan teknologi itu pada smartphone terbaru mereka. Namun, rupanya sensor sidik jari di smartphone memiliki fitur keamanan yang tidak selamanya aman.
Hal itu terungkap dalam laporan penelitian dari Talos Security Group. Tim peneliti itu menguji sidik jari dari berbagai merek smartphone mulai dari Apple, Microsoft, Samsung, dan produsen lainnya selama beberapa bulan terkahir.
Hasilnya cukup mengejutkan. Perangkat itu dapat dibuka dengan menggunakan sidik jari palsu. Rasio keberhasilan bahkan bisa mencapai 80 persen. Rasio kesuksesan menunjukkan bahwa siapa saja sebenarnya memiliki kesempatan yang tinggi untuk membuka kunci smartphone dengan menggunakan sidik jari palsu.
"Kami memiliki kesempatan yang tinggi untuk membuka kunci salah satu perangkat yang diuji sebelum kembali ke penguncian pin," kata para peneliti seperti dilansir Gizchina, Sabtu (11/4).
Tidak hanya itu, studi juga menunjukkan bahwa perangkat yang paling rentan terhadap sidik jari palsu seperti iPhone 8, MacBook Pro 2018 dan Samsung Galaxy S10. Menurut mereka semua perangkat itu memiliki tingkat keberhasilan mencapai 90%.
Kemungkinan teknologi pimindai sidik jari di beberapa perangkat itu bekerja dengan memperkirakan sidik jari yang dimasukkan oleh penggunanya. Menariknya, Samsung Galaxy A70 berhasil bertahan ketika hendak dibuka menggunakan sidik jari palsiu. Artinya, percobaa yang dilakukan peneliti itu tidak berhasil pada perangkat Samsung Galaxy A70.
“Sidik jari palsu kami tidak berfungsi pada Samsung A70. Akan tetapi, tingkat otentikasinya jauh lebih lambat, termasuk pada sidik jari asli daripada perangkat lainnya,” ungkapnya.
Lebih lanjut, para peneliti itu mengungkapkan, bahwa tidak ada teknologi yang sepenuhnya aman. Masalah keamanan ini sendiri selalu mengiringi perkembangan teknologi.
Untuk itu berbagai produsen smartphone terus melakukan inovasi untuk terus membuat perangkat dengan sistem keamanan mumpuni.
Hal itu terungkap dalam laporan penelitian dari Talos Security Group. Tim peneliti itu menguji sidik jari dari berbagai merek smartphone mulai dari Apple, Microsoft, Samsung, dan produsen lainnya selama beberapa bulan terkahir.
Hasilnya cukup mengejutkan. Perangkat itu dapat dibuka dengan menggunakan sidik jari palsu. Rasio keberhasilan bahkan bisa mencapai 80 persen. Rasio kesuksesan menunjukkan bahwa siapa saja sebenarnya memiliki kesempatan yang tinggi untuk membuka kunci smartphone dengan menggunakan sidik jari palsu.
"Kami memiliki kesempatan yang tinggi untuk membuka kunci salah satu perangkat yang diuji sebelum kembali ke penguncian pin," kata para peneliti seperti dilansir Gizchina, Sabtu (11/4).
Tidak hanya itu, studi juga menunjukkan bahwa perangkat yang paling rentan terhadap sidik jari palsu seperti iPhone 8, MacBook Pro 2018 dan Samsung Galaxy S10. Menurut mereka semua perangkat itu memiliki tingkat keberhasilan mencapai 90%.
Kemungkinan teknologi pimindai sidik jari di beberapa perangkat itu bekerja dengan memperkirakan sidik jari yang dimasukkan oleh penggunanya. Menariknya, Samsung Galaxy A70 berhasil bertahan ketika hendak dibuka menggunakan sidik jari palsiu. Artinya, percobaa yang dilakukan peneliti itu tidak berhasil pada perangkat Samsung Galaxy A70.
“Sidik jari palsu kami tidak berfungsi pada Samsung A70. Akan tetapi, tingkat otentikasinya jauh lebih lambat, termasuk pada sidik jari asli daripada perangkat lainnya,” ungkapnya.
Lebih lanjut, para peneliti itu mengungkapkan, bahwa tidak ada teknologi yang sepenuhnya aman. Masalah keamanan ini sendiri selalu mengiringi perkembangan teknologi.
Untuk itu berbagai produsen smartphone terus melakukan inovasi untuk terus membuat perangkat dengan sistem keamanan mumpuni.
