Yogyakarta Yang Tidak Terburu-Buru Buka Sekolah Tatap Muka

SHARE

COVID-19


CARAPANDANG.COM - Meskipun kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Kota Yogyakarta menunjukkan grafik melandai, pemerintah daerah setempat tidak akan terburu-buru untuk kembali membuka sekolah dan menyelenggarakan pembelajaran tatap muka.

"Temuan kasus positif di Yogyakarta memang cenderung melandai, tetapi kasus di daerah lain di sekitar Kota Yogyakarta masih fluktuatif. Ini yang juga harus menjadi pertimbangan untuk membuka kelas tatap muka, karena banyak siswa dari luar daerah,” kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Kamis.

Selain itu, lanjut Heroe, pembukaan sekolah tatap muka membutuhkan persetujuan dari orang tua wali siswa dan belum semua orang tua memiliki kata sepakat untuk memberikan izin kepada anak mereka mengikuti pembelajaran di sekolah secara langsung.

“Artinya, hingga saat ini di Kota Yogyakarta masih menyelenggarakan pembelajaran jarak jauh. Apalagi, kuota data untuk pembelajaran jarak jauh dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sudah diterima siswa," katanya.

Jumlah penerima bantuan kuota pembelajaran jarak jauh di Kota Yogyakarta mencapai sekitar 95 persen untuk siswa, sehingga sangat membantu pelaksanaan pembelajaran secara daring. Di Kota Yogyakarat terdapat 175 SD dengan total 43.861 siswa dan 65 SMP dengan 20.268 siswa.

“Untuk mengatasi kesulitan siswa di mata pelajaran tertentu, ada pertemuan terbatas maksimal 10 siswa dengan protokol kesehatan ketat, misalnya untuk baca tulis dan hitung. Ini bagian dari konsultasi untuk siswa.” katanya.