8,7 Persen Penduduk Kepri Telah Divaksin

SHARE

Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Riau, Tengku Said Arif Fadillah sedang divaksin (istimewa)


CARAPANDANG.COM – Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Riau, Tengku Said Arif Fadillah, Minggu (25/4/2021) mengatakan saat ini ada sebanyak 114.813 masyarakat yang telah divaksin. Jumlah ini hanya 8,7 persen dari total penduduk Kepri yang berjumlah 1.476.091.

Masyarakat disuntik vaksin Sinovac dan Astrazeneca dalam rangka memutus mata rantai penyebaran COVID-19.

Arif mengatakan pihaknya terus melakukan monitoring terhadap pelaksanaan vaksinasi oleh para vaksitator di lapangan.

"Kita ingin pelaksanaan vaksinasi di Kepri berjalan lancar. Pencegahan penyebaran COVID-19 terus diakukan dengan kerja-kerja serius yang melibatkan banyak pihak," kata dia.

Dia mengatakan hingga saat ini vaksinasi masyarakat umum dan pelayanan publik untuk dosis pertama sudah 82.331 orang, sedangkan dosis kedua 21.193 orang.

Jumlah tenaga kesehatan yang sudah menerima vaksinasi dosis pertama 17,661 orang dan dosis kedua 16,811 orang. Untuk lansia pencapaian baru 12,5 persen untuk dosis pertama, yakni 14.821 orang dan 4.380 orang untuk dosis kedua atau 3,7 persen.

Ia mengatakan vaksinasi bagi lansia akan diprioritaskan karena mereka paling rentan tertular COVID-19.

"Kita minta TNI, Polri dan semua pihak untuk membantu mengedukasi masyarakat tentang pentingnya vaksinasi ini," katanya.

Arif menyampaikan akan terus melakukan berbagai upaya untuk menekan penyebaran COVID-19 di daerah tersebut.

Selain melakukan kampanye protokol kesehatan bagi masyarakat, juga dilakukan upaya 3T atau tindakan melakukan tes COVID-19 (testing), penelusuran kontak erat (tracing), dan tindak lanjut berupa perawatan pada pasien yang terpapar COVID-19 (treatment).

Gubernur provinsi Kepri, Ansar Ahmad juga sudah membentuk Satgas Daerah Perlintasan untuk meminimalisasi penyebaran COVID-19 yang berasal dari pekerja migran Indonesia (PMI) yang masuk melalui pintu pelabuhan di Batam.

"Berbagai upaya yang kita lakukan ini adalah bukti keseriusan bagaimana perang terhadap COVID-19 ini tidak boleh berhenti," katanya.