Banjir Di Sejumlah Daerah Di Kalteng Mulai Surut

SHARE

Bupati Kotawaringin Barat Nurhidayah (kanan), memantau banjir di Kecamatan Arut (istimewa)


CARAPANDANG.COM – Berdasarkan laporan Pusdalops-PB Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPB-PK) Provinsi Kalimantan Tengah pada 31 Agustus-1 September 2021, sejumlah daerah yang dilanda banjir sudah mulai surut.

"Banjir di berbagai daerah sudah mulai surut. Saat ini kami masih menunggu perkembangan data terbaru dari kabupaten/kota," kata Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana BPB-PK Kalteng Erlin Hardi di Palangka Raya, Rabu (1/9/2021).

Untuk perkembangan banjir di Kotawaringin Timur per 31 Agustus 2021, daerah cakupan bencana meliputi beberapa kecamatan, yakni Telaga Antang, Mentaya Hulu, Bukit Santuai, Antang Kalang, Tualan Hulu dan Kota Besi.

Total 51 desa dan 4.358 KK yang dilanda banjir di enam kecamatan tersebut. Tim dari BPBD kabupaten melakukan survei serta pertolongan obat-obatan maupun logistik.

Kemudian di Kotawaringin Barat, waktu kejadian dan pelaporan pada 21 Agustus 2021 dan berdasarkan perkembangan per 1 September 2021, daerah cakupan bencana meliputi dua kecamatan yang terdiri dari 10 desa dan 1 kelurahan.

Sebanyak 697 rumah, empat fasilitas pendidikan, tiga tempat ibadah dan satu jembatan, serta 783 KK yang direndam banjir. BPBD melakukan monitoring dan koordinasi dengan berbagai pihak untuk melakukan pendataan, evakuasi, serta lainnya.

Selanjutnya di Katingan, waktu kejadian dan pelaporan pada 19 Agustus 2021 dan berdasarkan perkembangan per 31 Agustus 2021, daerah cakupan bencana lebih dari 10 kecamatan dengan total terdampak 61 desa, 10.521 rumah, serta 11.804 KK. BPBD setempat juga berkoordinasi dengan pihak terkait dalam penanganan banjir.

Sementara itu, di Pulang Pisau berdasarkan perkembangan data per 31 Agustus 2021 daerah yang dilanda bencana di Kecamatan Banama Tingang dan Kahayan Tengah, meliputi beberapa desa dan ratusan KK.

Di Seruyan, waktu kejadian dan pelaporan pada 25 Agustus 2021 dan berdasarkan perkembangan per 28 Agustus 2021, cakupan bencana pada beberapa kecamatan yang meliputi sejumlah desa, serta ratusan KK terdampak.

Berdasarkan data yang disampaikan masing-masing daerah, rata-rata penyebab terjadinya banjir adalah akibat hujan dengan intensitas tinggi, serta ada pula yang dipengaruhi pasang surut air laut serta luapan daerah aliran sungai.