Bulog Serap Beras Petani 30.000 Ton, Lampaui Target Pengadaan 2020

SHARE

Pengusaha mitra Bulog menjemput gabah hasil panen di area persawahan sebagai pelayanan kepada petani di Kecamatan Amonggedo, Kabupaten Konawe (istimewa)


CARAPANDANG.COM – Badan Urusan Logistik (Bulog) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) selama periode Januari-November telah menyerap beras produksi petani sebanyak 30.000 ton. Ini melampaui target pengadaan 2020 sebanyak 24.500 ton.

Kepala Bulog Kanwil Sultra Ermin Tora di Kendari, Senin, mengatakan realisasi serapan tersebut lebih tinggi dibanding realisasi penyerapan selama lima tahun (2015-2019) yang rata-rata hanya sekitar 20.000 ton.

"Bulog terus melakukan pembelian beras petani melalui mitranya. Panen berlangsung di sejumlah sentra produksi di Kabupaten Konawe, Konawe Selatan, Kota Bau Bau, Kolaka Timur dan Bombana. Curah hujan tinggi tidak menghambat pembelian beras," kata Ermin.

Saat ini, menurut dia, sebagian wilayah sentra produksi dilanda hujan tinggi namun area persawahan organik cukup produktif.

"Capaian pembelian beras petani 30.000 ton periode Januari hingga 30 November 2020 sangat menggembirakan. Kualitas beras makin baik dan target serapan Bulog Sultra sudah jauh terlampaui," kata Ermin Tora.

Sebelumnya, Bulog Kanwil Sultra tahun 2020 ditargetkan membeli beras petani sebanyak 24.500 ton atau meningkat dibandingkan tahun 2019 sebanyak 18.000 ton.

Untuk itu, Bulog melalui mitra di sentra-sentra produksi membeli beras petani berdasarkan keputusan pemerintah seharga Rp8.300 per kilogram, atau mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2019 senilai Rp8.030 per kilogram.

Adapun standar kualitas beras pembelian Bulog, yakni kadar air paling tinggi 14 persen, derajat sosoh paling sedikit 95 persen dan butir patah paling tinggi 20 persen.