Curah Buruk, Masyarakat Lebak Siap Siaga Di Lokasi Bencana Alam

SHARE

Istimewa


CARAPANDANG.COM, Lebak, Banten - Masyarakat Kabupaten Lebak, Banten siap siaga di lokasi bencana alam sehubungan curah hujan di daerah itu berlangsung dengan intensitas rendah dan sedang.

"Kita sejak Senin (1/2) malam bersama warga meningkatkan kewaspadaan menghadapi bencana alam," kata Parja (60) warga Desa Sidomanik, Kabupaten Lebak, Selasa (2/2).

Masyarakat di lokasi bencana alam di Kampung Jampang Kecamatan Cimarga Kabupaten Lebak siap siaga dengan berkumpul di posko setempat.

Mereka warga korban pergerakan tanah dipastikan begadang guna menghindari bencana alam.

Selama ini, masyarakat merasa ketakutan jika cuaca buruk terjadi malam hari karena khawatir menimbulkan korban jiwa maupun luka-luka.

Sebab, kata dia, pekan lalu di sini tercatat sebanyak 41 rumah rusak berat dan delapan di antaranya roboh.

"Beruntung, bencana itu tidak mengakibatkan korban jiwa maupun luka-luka," katanya menjelaskan.

Marawi (50), warga lainnya mengaku bahwa dirinya dan anggota keluarga tidak berani tidur di dalam rumah karena kondisi tempat kediamannya sama sekali tidak layak dihuni.

Sebagian besar bangunan rumah yang terdampak pergerakan tanah itu bagian dinding retak dan berlubang.

"Kami dan keluarga lebih memilih tinggal di luar rumah karena curah hujan masih berlangsung dengan intensitas sedang," katanya.

Begitu juga warga lainnya, Surya (50) mengatakan warga di sini jika curah hujan tinggi dipastikan meningkatkan kesiapsiagaan agar tidak menimbulkan korban jiwa akibat pergerakan tanah.

Selama ini, pergerakan tanah mengakibatkan 41 rumah rusak berat dan delapan unit roboh.

"Warga di sini jika malam hari terdengar suara keras dipastikan berhamburan ke luar rumah," katanya.

Sementara itu, Plh Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama mengajak masyarakat yang berada di lokasi bencana pergerakan tanah jika hujan malam hari sebaiknya meningkatkan kewaspadaan guna mengurangi risiko kebencanaan.

Selama ini, dirinya mengapresiasi warga di lokasi bencana alam belum pernah mengalami kematian akibat tertimpa reruntuhan bangunan rumah.

"Kami akan mendirikan tenda posko di lokasi bencana pergerakan tanah di Desa Sidomanik itu," katanya.