LPG Langka, DPR Minta Gubernur Kalsel Perbaiki Infrastruktur Jalan Nasional

SHARE

istimewa


CARAPANDANG.COM - Anggota DPR RI dari fraksi PPP H Syaifullah Tamliha mengharapkan Pejabat (Pj) Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) Safrizal membantu menyelesaikan masalah ketersediaan gas elpiji melalui perbaikan infrastruktur jalan nasional baik jembatan atau jalan yang putus, agar transportasi dan distribusi barang kembali lancar.

"Pemerintah sudah membuat regulasi pendistribusian LPG 3 kilogram ke Pertamina dengan kajian yang matang dan juga tidak mungkin masyarakat langsung mengisi di Stasiun Pengangkutan dan Pengisian Bulk Elpiji (SPPBE)," katanya, Rabu.

Ia mengatakan masalah langkanya  LPG 3 kilogram adalah terputusnya infrastruktur jalan dan jembatan.

Terputusnya infrastruktur ini diakibatkan banjir beberapa waktu lalu menyebabkan distribusi dari Depot Mini Gas di Jembatan Barito ke SPPBE di Kabupaten atau Kota di Kalsel terpaksa lewat Landing Craft Tank (LCT) dengan rentang waktu yang lama.

Mobil tangki pengangkut gas LPG tidak bisa melewati Jalan Gubernur Syarkawi yang rusak parah dan belum berfungsinya Jembatan Kayu Tangi yang sedang dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

"Dan di satu sisi armada LCT yang mengangkut mobil gas  juga harus menunggu air surut dan pasang di Muara Sungai Barito," katanya.

Sebagaimana diketahui, saat ini hampir merata di kabupaten dan kota di Kalsel masyarakatnya mengeluhkan kesulitan mendapatkan LPG bersubsidi 3 kilogram, serta harganya pun sudah melambung dari Harga Eceran Terendah (HET) yang telah ditetapkan pemerintah pusat.

Dari pantauan di lapangan LPG dijual dan beredar di eceran dari harga Rp27 ribu hingga di atas Rp30 ribu, ada warga yang terpaksa membawa pulang gas tanpa isi ataupun terpaksa membeli dengan harga yang lebih mahal.

Kondisi ini diakui mempengaruhi tingkat pendapatan masyarakat begitu pun berimbas bagi pelaku usaha kecil.