Pemprov Lampung Kembangkan Kampung Hortikultura

SHARE

istimewa


CARAPANDANG.COM- Pemerintah Provinsi Lampung  mengembangkan kampung hortikultura untuk meningkatkan produksi pertanian masyarakat desa.

"Sekarang programnya membuat kampung hortikultura, sebab banyak potensi hortikultura di Lampung," ujar Plt Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Lampung, Kusnardi, di Bandarlampung, Sabtu.

Ia menjelaskan,  kampung hortikultura tersebut dikembangkan untuk membantu meningkatkan produktivitas komoditas hortikultura dan pertanian Lampung.

"Sudah ada beberapa kampung hortikultura seperti kampung pisang di Kabupaten Lampung Barat, kampung manggis di Tanggamus, jadi kita ingin meningkatkan komoditas unggulan di desa," katanya.

Menurutnya, pengembangan kampung hortikultura tersebut akan terus ditambah ke berbagai kabupaten.

"Kemungkinan ke depan juga akan tambah kampung hortikultura seperti kampung pisang karena sudah mulai banyak yang berkoorporasi dengan perusahaan, Gapoktan ataupun dengan koperasi," ucapnya.

Dia mengatakan, konsep kerja sama  antara petani dengan koperasi serta perusahaan pun akan terus dikembangkan agar kesejahteraan petani dan masyarakat di desa hortikultura dapat terjaga.

"Korporasi pertanian ini akan terus dilakukan, sebab perusahaan akan jadi offtaker dan petani hanya fokus pada peningkatan kualitas produksi," katanya.

Berdasarkan data Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Ketahanan Pangan Provinsi Lampung potensi komoditas hortikultura Lampung meliputi, untuk komoditas nanas pada 2020 mampu memproduksi buah sebanyak 6.625.875,83 kuintal.

Lalu untuk produksi manggis pada 2020 ada sebanyak 40.565 kuintal dengan Kabupaten Tanggamus yang memiliki produktivitas tertinggi, dan produksi pisang 2020 sebanyak 12.089.556 kuintal.

Provinsi Lampung yang merupakan salah satu penghasil komoditas pertanian tercatat pada triwulan pertama tahun 2021 ekspor pertanian mencapai Rp5,6 triliun, dan untuk ekspor produk buah segar salah satunya pisang telah menyumbang devisa terbesar kedua atau sekitar Rp204 miliar.