Maskapai Ryanair Batalkan Tes dalam Bahasa Afrikaans setelah Dikecam Afsel

SHARE

istimewa


CARAPANDANG.COM- Ryanair telah mencabut aturan bagi penumpang Afrika Selatan untuk membuktikan kewarganegaraan mereka dengan menjalani tes dalam bahasa Afrikaans sebelum terbang.

Keputusan tersebut disampaikan Direktur Utama Ryanair Michael O'Leary, Selasa, setelah kebijakan itu menuai reaksi keras dari Afsel.

Pemerintah Afsel pekan lalu mengaku terkejut dengan keputusan maskapai itu yang mengharuskan penumpang tujuan Inggris berpaspor Afsel untuk menjalani tes tersebut.

Mereka juga menyebut tes itu sebagai "sistem profiling yang mundur".

Afrikaans hanya digunakan oleh 12 persen dari 58 juta penduduk Afsel dan kerap dikaitkan dengan apartheid dan kekuasaan minoritas kulit putih.

O'Leary menggambarkan tuduhan profiling dari pemerintah Afsel itu sebagai "omong kosong", tetapi mengatakan aturan tes itu sudah dicabut.

"Pemerintah Afrika Selatan telah mengakui ada masalah dengan banyaknya paspor Afsel palsu atau tiruan," kata O'Leary dalam jumpa pers di Brussels, Selasa.

Dia merujuk pada peningkatan kasus paspor palsu dari Afsel pada rute penerbangan Turki-Irlandia.

"Tim kami memberikan tes dengan 12 pertanyaan sederhana dalam bahasa Afrikaans, seperti apa nama gunung di luar Pretoria ? Tidak ada kesulitan untuk menjalaninya, tetapi kami juga berpikir itu tidak pantas. Jadi, kami telah mengakhiri tes Afrikaans itu karena tidak masuk akal."

Maskapai Irlandia bertarif rendah itu tidak melayani penerbangan langsung dari dan ke Afsel, tetapi mengangkut paling banyak penumpang di benua Eropa.