Pemuda Adat Papua: Kami akan Menjadi Garda Terdepan Menjaga Papua dalam Bingkai NKRI

SHARE

Ilustrasi (Net)


CARAPANDANG - Penembakan yang dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang menewaskan delapan karyawan PT Palapa Timur Telematika di Distrik Beoga Kabupaten Puncak, Papua adalah pelanggaran HAM.

Demikian disampaikan Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Pemuda Adat Papua (PAP) Jan Christian Arebo  melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (30/3). 

Dia tegas mengatakan bahwa warga Papua tidak ada yang menolak pembangunan infrastruktur. Masyarakat di Bumi Cenderawasih juga tidak anti terhadap pendatang atau anti-investasi.

Jan Christian mengatakan bahwa pembangunan oleh pemerintah harus  tetap  berjalan demi mewujudkan rasa keadilan sosial rakyat Indonesia. Menurutnya proyek yang sedang berjalan adalah penyempurnaan konektivitas di Tanah Papua, baik Trans Papua maupun jaringan telekomunikasi.

Selanjutnya dia menduga ada aktor atau oknum tertentu yang menginginkan Papua tidak kondusif. Kemudian menyebarkan berita-berita melalui media sosial, seolah-olah Papua tidak kondusif dan selanjutnya dimainkan.

"Sebagai generasi Papua yang punya semangat kebangsaan dan cinta NKRI, saya akan terus menjadi garda terdepan untuk menjaga Papua dalam bingkai NKRI," tegasnya.