Warga Terdampak Banjir-Longsor di Sigi Sulteng Membutuhkan Air Bersih

SHARE

Foto: Antara


CARAPANDANG - Warga terdampak bencana alam banjir dan longsor di Desa Sintuwu Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, membutuhkan bantuan air bersih karena sumber air bersih yang ada keruh dan kotor akibat bencana itu.

"Iya, kami butuh bantuan air bersih karena air yang biasa dikonsumsi warga kondisinya keruh dan kotor," kata Sekretaris Desa Sintuwu Mohammad Safir dihubungi di Palu, Minggu (13/3).

Safir mengatakan pemenuhan kebutuhan air bersih warga selama ini bergantung dari air sungai yang dialirkan melalui sarana intake yang dibangun pemerintah.

Saat hujan deras, air dari Sungai Katopi dan Sungai Kana'a meluap disertai material kayu dan batu ke permukiman warga pada Sabtu (12/3) pukul 17.30 Wita.

"Sehingga airnya kotor tidak bisa lagi digunakan untuk konsumsi," katanya.

Selain air bersih, kata Safir, Pemerintah Desa Sintuwu juga membutuhkan bantuan alat berat untuk membersihkan material longsor dan banjir yang memutus dan menutup akses dari dan ke Dusun I dan Dusun II Desa Sintuwu.

"Kami juga butuh alat berat membersihkan material yang menutup jalan," kata Safir.

Ia mengatakan Dusun I dan Dusun II merupakan wilayah terdampak paling parah saat bencana banjir dan longsor itu. Di Dusun I, terdapat sekitar 48 rumah yang terdampak material longsor dan 15 rumah di Dusun II terdampak banjir.

"Kami terus mendata warga yang terdampak berdasarkan klasifikasi jenis kelamin dan usia, dan selanjutnya di laporkan ke Pemerintah Kabupaten Sigi," ujarnya.

Hingga saat ini, kata dia, hujan deras masih mengguyur wilayah Desa Sintuwu, yang membuat warga semakin cemas dengan adanya potensi banjir susulan.