Gubernur Kalteng: Pariwisata Sektor Prioritas Kerja sama dengan Bali

SHARE

Gubernur Kalteng Sugianto Sabran (kiri) bersama Gubernur Bali Wayan Koster menandatangani naskah kesepakatan bersama tentang kerja sama pembangunan dan pengembangan potensi daerah, Bali, Sabtu, (26/3/2022). (ANTARA/Dokumentasi Pribadi)


CARAPANDANG - Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran mengatakan, pariwisata menjadi sektor prioritas jalinan kerja sama yang dilaksanakan dengan Pemerintah Provinsi Bali.

"Sektor prioritas pertama kami dalam kerja sama ini adalah pengembangan potensi pariwisata dan kebudayaan,” kata Sugianto dalam keterangan pers yang diterima di Palangka Raya, Sabtu (26/3).

Pada hari ini dia bersama Gubernur Bali Wayan Koster menandatangani naskah kesepakatan bersama tentang kerja sama pembangunan dan pengembangan potensi daerah.

Sugianto ingin kerja sama pembangunan dan pengembangan berbagai potensi daerah, terutama sektor pariwisata, semakin memacu percepatan pembangunan daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat kedua daerah.

Ia menjelaskan, potensi wisata Bali dikenal hingga berbagai penjuru dunia. Sedangkan Kalteng juga memiliki potensi wisata besar, di antaranya destinasi wisata habitat orangutan yakni Taman Nasional Tanjung Puting.

Selain itu, Kalteng juga memiliki Taman Nasional Sebangau maupun potensi wisata lain, seperti sungai, pantai dan laut, serta kian strategis sebagai wilayah yang berdekatan dengan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur.

"Berdasarkan hal tersebut, Kalteng saya pandang layak menjadi mitra pariwisata Bali ke depan," tuturnya.

Kerja sama penerbangan langsung dari Pangkalan Bun-Bali juga mungkin dilakukan untuk mempermudah akses wisatawan menuju Taman Nasional Tanjung Puting, serta destinasi menarik lainnya.

Lebih lanjut dia menyampaikan, pertemuan ini sangat strategis karena kesepakatan bersama yang ditandatangani hari ini merupakan landasan melakukan sinergi program dan mengoptimalkan pendayagunaan potensi masing-masing daerah.

Kerja sama pembangunan dan pengembangan potensi daerah tersebut terdiri dari sektor, yakni pariwisata dan kebudayaan, usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), perdagangan, pemberdayaan masyarakat desa, perikanan dan kelautan, pertanian dan peternakan, serta lainnya.

Kemudian Sugianto meminta agar masing-masing perangkat daerah aktif bergerak untuk menindaklanjuti kesepakatan awal kedua daerah yang telah terjalin.