Dishub DKI Prioritaskan Layanan Integrasi Antisipasi 10 KRL Pensiun

SHARE

Istimewa


CARAPANDANG.COM - Dinas Perhubungan DKI memprioritaskan layanan transportasi umum terintegrasi untuk menekan kemacetan di Jakarta karena penggunaan kendaraan pribadi, sekaligus mengantisipasi dampak rencana penghentian 10 rangkaian Kereta Rel Listrik (KRL) Jabodetabek pada tahun karena pensiun.

“Kami telah memprioritaskan agar masyarakat menggunakan transportasi umum dengan sistem pelayanan transportasi terintegrasi,” kata Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Chaidir di Jakarta, Selasa.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI mulai Agustus 2022 memberlakukan tarif integrasi dengan biaya maksimal Rp10 ribu apabila menggunakan dua atau tiga moda transportasi umum yakni TransJakarta, MRT Jakarta dan LRT Jakarta.

Aturan penerapan tarif integrasi itu tertuang dalam Keputusan Gubernur Nomor 733 tahun 2022 tentang Besaran Tarif Angkutan Umum Massal.

Selain itu, lanjut dia, Pemprov DKI juga menerapkan kebijakan ganjil genap di sejumlah ruas jalan hingga meningkatkan pelayanan transportasi umum yakni MRT, LRT dan TransJakarta.

Adapun peningkatan layanan transportasi umum itu di antaranya menambah kapasitas pada 2024.

Berdasarkan data Dinas Perhubungan DKI, TransJakarta misalnya berencana menambah kapasitas armada hingga 6.960 armada dengan kapasitas 1,5 juta orang per hari dari kapasitas saat ini 4.700 unit armada dengan kapasitas 1,2 juta orang penumpang per hari.

Selain ganjil genap, Dinas Perhubungan DKI juga berencana menutup 27 titik putaran balik di Jakarta karena kerap menyumbang kemacetan.

Sebelumnya, Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio menyebutkan pada tahun ini ada 10 rangkaian KRL Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) pensiun.

Halaman : 1