CARAPANDANG - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mengklaim mempercepat tracing atau penelusuran kontak erat di tengah lonjakan kasus COVID-19 untuk mengantisipasi kenaikan level PPKM di daerah tersebut.
"Tracing harus diperbanyak, agar PPKM Kepri tetap bertahan di level satu," kata Kepala Dinas Kesehatan Kepri Mochammad Bisri di Tanjungpinang, Kamis (10/2/2022).
Bisri menyatakan saat ini di beberapa daerah seperti DKI Jakarta dan Jawa mengalami kenaikan level PPKM, yang salah satunya dipicu minimnya tracing, sehingga penyebaran kasus COVID-19 meningkat lebih cepat.
Sementara di wilayah Kepri, katanya, penularan kasus COVID-19 masih bisa ditekan, kendati terus mengalami penambahan.
Menurut dia kondisi terkini BOR atau tingkat keterisian tempat tidur pasien COVID-19 di rumah sakit masih rendah, yaitu sekitar 2,46 persen.
"Jadi, meski kasus COVID-19 naik. Namun, angka yang sakit masih sedikit," ujarnya.
Lebih lanjut Bisri menyampaikan kesiapan Pemprov Kepri untuk menghadapi ancaman gelombang ketiga COVID-19, dengan menyiapkan rumah sakit berikut SDM serta sarana-prasarana yang mumpuni guna mengantisipasi terjadinya lonjakan pasien COVID-19.
"Rumah sakit yang ditunjuk sudah siap menghadapi ledakan kasus COVID-19," tuturnya.
Halaman : 1
"Tracing harus diperbanyak, agar PPKM Kepri tetap bertahan di level satu," kata Kepala Dinas Kesehatan Kepri Mochammad Bisri di Tanjungpinang, Kamis (10/2/2022).
Bisri menyatakan saat ini di beberapa daerah seperti DKI Jakarta dan Jawa mengalami kenaikan level PPKM, yang salah satunya dipicu minimnya tracing, sehingga penyebaran kasus COVID-19 meningkat lebih cepat.
Sementara di wilayah Kepri, katanya, penularan kasus COVID-19 masih bisa ditekan, kendati terus mengalami penambahan.
Menurut dia kondisi terkini BOR atau tingkat keterisian tempat tidur pasien COVID-19 di rumah sakit masih rendah, yaitu sekitar 2,46 persen.
"Jadi, meski kasus COVID-19 naik. Namun, angka yang sakit masih sedikit," ujarnya.
Lebih lanjut Bisri menyampaikan kesiapan Pemprov Kepri untuk menghadapi ancaman gelombang ketiga COVID-19, dengan menyiapkan rumah sakit berikut SDM serta sarana-prasarana yang mumpuni guna mengantisipasi terjadinya lonjakan pasien COVID-19.
"Rumah sakit yang ditunjuk sudah siap menghadapi ledakan kasus COVID-19," tuturnya.