Gubernur Lampung: UMKM Berkontribusi Jaga Stabilitas Ekonomi

SHARE

Istimewa


CARAPANDANG - Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengatakan bahwa pelaku UMKM berkontribusi dalam menjaga stabilitas ekonomi daerah sehingga upaya meningkatkan kinerja UMKM terus dilakukan.

"Semua perlu menjaga stabilitas ekonomi di daerah ataupun secara nasional, sehingga perlu menjaga kondisi yang mulai bertumbuh seperti saat ini," ujar Arinal Djunaidi di Bandarlampung, Rabu.

Ia mengatakan, perbaikan dan pertumbuhan ekonomi yang terjadi di daerah saat ini merupakan hasil peran serta pelaku UMKM yang turus bertahan dalam mengelola usahanya.

"Ekonomi Lampung bagus karena ada peran serta dari UMKM, sehingga beragam upaya untuk membantu mereka agar terus bertumbuh harus terus dilakukan," katanya.

Dia menjelaskan, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menyediakan sejumlah bahan baku bagi produksi UMKM seperti  minyak goreng.

"UMKM yang usahanya makanan tentu membutuhkan minyak goreng yang banyak dan kita harus bantu untuk memenuhi kebutuhan itu," ucapnya.

Ia mengatakan, Lampung sebagai salah satu daerah penghasil sawit dan CPO akan berusaha menjaga stabilitas pasokan dan harga di pasaran.

"Kalau Lampung ini stoknya berlebih, jadi akan dibuat kebijakan yang seimbang jadi tidak mengganggu secara nasional, rakyat, petani, dan pengusaha. Sebab kalau tidak seimbang nanti petani sawit barangnya tidak terjual," ujarnya.

Menurut dia, pengembangan pelaku UMKM untuk memasarkan produknya secara luas juga akan terus dilakukan dengan memberikan pelatihan dan dibukanya pasar yang lebih luas.

"Karena ini dari hulu sampai hilir berkontribusi semua, jadi akan terus dikembangkan, dan diusahakan untuk produk atau komoditas yang sudah ada di Lampung tidak akan ada barang masuk dari luar, sebab akan dikembangkan dulu yang disini," katanya lagi.

Tanggapan positif dikatakan oleh salah seorang pelaku UMKM di Lampung, Susi.

"UMKM ini memang kecil, tetapi banyak sekali sehingga kalau ada perhatian bagi peningkatan usaha tentu sangat membantu," ujar Susi.

Dia melanjutkan, selama pandemi COVID-19 yang berlangsung selama dua tahun terakhir, banyak pelaku UMKM yang terus berusaha meningkatkan usahanya untuk menopang perekonomian, namun banyak pula kendala yang dihadapi salah satunya mahalnya bahan baku produksi.

"Bahan baku produksi harganya naik turun, mungkin selain memberi pelatihan dan fasilitasi penjualan perlu juga pemerintah membantu menjaga harga bahan pokok seperti gula, tepung yang jadi bahan baku UMKM agar stabil," tambahnya.Â