Siswa Terpapar COVID-19, Kadisdikbud Hentikan PTM Sekolah Menengah di Kota Bandarlampung

SHARE

Istimewa


CARAPANDANG - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung menghentikan sementara pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) bagi sekolah menengah di Kota Bandarlampung akibat adanya siswa terpapar COVID-19.

"Jadi Kadisdikbud telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor 800/328/V.01/DP.2/2022 tentang penghentian sementara pembelajaran tatap muka terbatas untuk SMA/SMK/SLB di Kota Bandarlampung, dan ini sifatnya wajib dipatuhi," ujar Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung Tommy Efra Handarta di Bandarlampung, Jumat.

Ia mengatakan penghentian sementara pembelajaran tatap muka tersebut akan dilaksanakan mulai Jumat ini hingga 17 Februari mendatang.

"Penutupan pembelajaran tatap muka akan dilakukan selama dua pekan, sebab kesehatan dan keselamatan peserta didik menjadi yang utama bagi kami," ucapnya.

Menurutnya, pengalihan pembelajaran tatap muka menjadi daring bagi sekolah menengah swasta ataupun negeri tersebut dilakukan akibat adanya sejumlah kasus terkonfirmasi COVID-19 di satuan pendidikan.

"Berdasarkan evaluasi sesuai surat keputusan bersama empat menteri dari hasil epidemiologis apabila ada persebaran COVID-19 sebanyak lima persen dari siswa wajib melaksanakan pembelajaran jarak jauh selama 14 hari, dan itu telah terjadi di sini," katanya.

Setelah ditemukan kasus terkonfirmasi COVID-19 di lingkungan pendidikan, pihaknya akan melakukan penelusuran kasus di sekolah terkait.

"Saat ini ada tim kesehatan, keamanan, dan tim ini yang akan melakukan 'tracing' (pelacakan) bagi kontak erat hingga pemberlakuan di rumah masing-masing sesuai aturan," ucapnya.

Ia menjelaskan siswa yang terkonfirmasi COVID-19 sekolah akan selalu berkoordinasi dengan puskesmas terdekat untuk melakukan pemantauan kesehatan bagi peserta didik ataupun tenaga pendidik yang terpapar.

"Untuk penyelenggaraan tes PCR atau antigen akan bekerja sama degan puskesmas terdekat. Untuk jumlah siswa yang terpapar se-Provinsi Lampung saat ini masih dalam pendataan kami," katanya.

Tommy mengatakan bila masih ditemukan kasus terkonfirmasi COVID-19 setelah pelaksanaan penutupan pembelajaran tatap muka selama dua pekan, maka perpanjangan pembelajaran daring akan dilaksanakan.

"Tidak menutup kemungkinan untuk melakukan pembelajaran daring kembali bila dua pekan masih ada yang terkonfirmasi positif COVID-19 di lingkungan sekolah," ujarnya.