BKSDA Bengkulu Selidiki Penyebab Kematian Buaya di Mukomuko

SHARE

Sejumlah warga di Kabupaten Mukomuko menonton buaya di samping kantor sekretariat pemerintah daerah setempat, Jumat (11/3/2022) ANTARA/Ferri.


CARAPANDANG - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu masih menyelidiki penyebab kematian buaya yang diduga pemangsa manusia yang ditangkap pawang menggunakan pancing di Sungai Selagan, Kabupaten Mukomuko.

"Kita lakukan otopsi di Mukomuko, untuk mengetahui penyebab kematian buaya tersebut, hasil otopsi akan diketahui Senin (14/3)," kata kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Bengkulu Said Jauhari dalam keterangannya di Mukomuko, Jumat.

Seekor buaya yang diduga pemangsa manusia sepanjang sekitar empat meter, ditangkap pawang di Sungai Selagan, Desa Tanah Rekah, Kabupaten Mukomuko.

BKSDA hari ini berencana mengevakuasi buaya yang diduga pemangsa manusia yang ditangkap pawang di Sungai Selagan, Kabupaten Mukomuko, namun batal karena buaya tersebut telah mati.

"Buaya tersebut tidak jadi kita evakuasi ke tempat penangkaran buaya di BKSDA. Bangkai buaya tersebut dikubur di Kabupaten Mukomuko," ujarnya.

Ia mengatakan buaya tersebut mati diduga karena ada luka bekas pancing yang digunakan oleh pawang untuk menangkap satwa tersebut.

Selain itu, ia mengatakan pihaknya masih menyelidiki apakah ada penyebab lain seperti bekas kekerasan pada tubuh buaya tersebut saat warga dan pawang menangkap buaya di Sungai Selagan.

Ia mengatakan bahwa tindakan kekerasan yang dapat menyebabkan buaya tersebut mati ada implikasi hukum karena satwa tersebut dilindungi.

Camat Kota Mukomuko Ali Nasri mengatakan buaya diduga pemangsa manusia tersebut ditangkap pawang di Sungai Selagan, Kabupaten Mukomuko pada Kamis malam (10/3) sekitar pukul 19.30 WIB.

Ia menyatakan buaya tersebut bukan masuk kerangkeng yang dipasang oleh BKSDA, tetapi pawang yang mendapatkan buaya tersebut.

Ia menyatakan untuk sementara ini pihaknya belum bisa menebak apakah buaya yang telah ditangkap ini yang memangsa warga Desa Tanah Rekah, Kecamatan Kota Mukomuko hingga meninggal dunia.

Menurut keterangan pawang, katanya, ada sekitar 10 ekor buaya berukuran besar di Sungai Selagan dan rencananya semua buaya tersebut ditangkap oleh pawang.

Sementara itu, Sabri (65), warga Desa Tanah Rekah, Kecamatan Kota Mukomuko meninggal dunia setelah dimangsa buaya di Sungai Selagan daerah ini.