Khofifah: Desa Devisa di Jatim Terbanyak se-Indonesia

SHARE

istimewa


CARAPANDANG.COM - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menyebut desa devisa di provinsi yang dipimpinnya terbanyak se-Indonesia.

"Kami berharap dengan bertambahnya desa devisa di Jatim bisa meningkatkan kinerja ekspor, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Khofifah melalui keterangan tertulisnya di Surabaya, Kamis.

Sehari sebelumnya Mantan Menteri Sosial itu bersama Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) meresmikan enam desa devisa baru di Jatim meliputi Desa Parengan yang memproduksi tenun ikat di Kabupaten Lamongan, Desa Punjung (Olahan Jahe) di Kabupaten Pacitan, Desa Minggirsari (Kendang Jimbe) di Kabupaten Blitar, Desa Ngubalan (Kerajinan Akar Jati) di Kabupaten Ngawi.

Selain itu dua desa di Kabupaten Tuban, yang masing-masing memproduksi batik di Desa Margorejo dan Tenun Gedog di Desa Kedungrejo.

Sebelum penambahan enam desa devisa tersebut, telah ada pendampingan LPEI pada 22 desa devisa di Jatim.

Gubernur mengaku optimistis akan mampu meningkatkan kinerja ekspor di Jatim, utamanya dari pengusaha yang berbasis UMKM, yang dampaknya meningkatkan kesejahteraan para perajin.

"Tujuan utama desa devisa adalah untuk mengeskalasi pasar produk lokal untuk bisa ekspor," ujar dia.

Untuk itu, lanjut dia, di setiap desa devisa disediakan mentor-mentor ahli yang akan mendampingi pelaku usaha agar bisa meningkatkan daya saing sehingga produknya laku di pasar ekspor.
 

Halaman : 1