Jelang Piala Dunia U-20, PPKGBK: Maret Tenggat Waktu SUGBK Bisa Dipakai Untuk Umum

SHARE

Direktur Utama Pusat Pengelolaan Kompleks Gelora Bung Karno (PPKGBK) Rakhmadi Afif Kusumo memastikan Stadion Utama Gelora Bung Karno akan secara penuh digunakan untuk laga Piala Dunia U-20 pada Mei 2023.


CARAPANDANG - Direktur Utama Pusat Pengelolaan Kompleks Gelora Bung Karno (PPKGBK) Rakhmadi Afif Kusumo memastikan Stadion Utama Gelora Bung Karno akan secara penuh digunakan untuk laga Piala Dunia U-20 pada Mei 2023.

Rakhmadi Afif Kusumo mengatakan bahwa Maret adalah tenggat waktu terakhir Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) bisa dipakai untuk umum.

Selanjutnya, Rakhmadi menambahkan, Stadion Utama Gelora Bung Karno akan difokuskan untuk menggelar Piala Dunia U-20 2023. 

"Kalau rencana kami sesuai yang diberitahukan kepada FIFA juga pasca dari kegiatan 12 Maret, kemudian sebenarnya di akhir Maret itu terakhir. Nah, itu full Mei kita akan siap untuk U-20 nanti pasca U-20 baru ada kegiatan lagi," kata Rakhmadi Afif Kusumo di Kementerian Sekretariat Negara, Jumat (3/3/2023).

Dia melanjutkan bahwa pertunjukan musik asal grup idol dari Korea Selatan Blackpink masih bisa berlangsung karena penyelenggara sudah mulai membangun panggung dan telah melakukan booking untuk agenda pada Sabtu (11/3/2023) dan Minggu (12/3/2023).

"Tentunya beberapa kegiatan juga diketahui oleh FIFA. Karena setiap bulan kami melaporkan kepada FIFA mengenai fix standar dan juga evaluasi dari setiap kegiatan yang ada. Terakhir kita ada kegiatan AFF, kemudian uji coba U-20. Di sisi lain kegiatan olahraga juga sudah diketahui oleh FIFA sehingga sebenarnya FIFA tidak melarang secara gamblang bahwa kita tidak boleh menggunakan GBK dan kami akan selesaikan di 11-12, setelah itu tidak ada kegiatan lagi benar-benar persiapan U-20," paparnya.

Oleh sebab itu, dia menjelaskan alasan pihaknya tak dapat mewadahi laga Persija Jakarta melawan Persib Bandung. Apalagi, dia melanjutkan reservasi untuk laga tersebut juga datang belakangan.

"Jadi kegiatan di GBK, Stadion Utama GBK, itu ada sistem e-booking, ada reservasi. Kami mengutamakan juga yang orang-orang atau event yang sudah memiliki jadwal yang matang dan pasti. Spesifik untuk kegiatan Persija dan Persib, [jadwal] mereka masuknya itu agak-agak akhir," katanya.

Lebih lanjut, Rakhmadi menuturkan bahwa GBK telah lebih dulu disewa untuk kegiatan lainnya. Bahkan, setelah dilakukan asesmen, tidak baik jika laga tersebut tetap dipaksakan untuk digelar di GBK. Sehingga, pihaknya terpaksa menolak reservasi gelaran tersebut.

"Dan kami sudah tertutup kegiatan lainnya dan pastinya kalau dipaksakan aspek-aspek sekuriti, aspek-aspek keamanan juga tidak prima. Oleh karenanya, kami juga bersama-sama kepolisian, baik dari Polda juga, dalam asesmen tidak baik kalau kita paksakan, sehingga kami sudah tolak untuk kegiatan Persija-Persib. Jika mungkin di kemudian hari setelah U-20 kita bisa adakan kembali untuk kegiatan olahraga bola," imbuhnya.