Bawang Merah Penyumbang Deflasi Terbesar di Gorontalo

SHARE

Istimewa


CARAPANDANG - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo mencatat bawang merah menjadi komoditas penyumbang deflasi terbesar pada Agustus di Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo.

Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Mukhamad Mukhanif di Gorontalo, Selasa, mengatakan pada Agustus 2022 Kota Gorontalo mengalami penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 111,97 pada Juli 2022 menjadi 111,38 pada Agustus 2022 atau terjadi deflasi sebesar 0,53 persen. 

Bawang merah memberikan andil sebesar 0,2960 persen, disusul minyak goreng 0,2595 persen, cabai rawit 0,1607 persen, dan komoditas lainnya.

Ia mengatakan deflasi Kota Gorontalo terjadi karena adanya penurunan indeks pada empat kelompok pengeluaran, kenaikan pada tiga kelompok pengeluaran, serta empat kelompok pengeluaran tidak mengalami perubahan indeks.

Kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,87 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,03 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,08 persen, dan kelompok transportasi sebesar 0,35 persen.

Kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks yaitu kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,5 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,03 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,09 persen. 

"Laju inflasi tahun kalender Agustus 2022 sebesar 3,98 persen dan inflasi 'year on year' sebesar 4,19 persen," ujar dia.

Dari 339 jenis barang dan jasa yang dipantau harganya di Kota Gorontalo pada Agustus 2022, 59 jenis barang dan jasa menunjukkan adanya kenaikan harga, 42 jenis barang dan jasa mengalami penurunan harga.

"Serta 238 jenis barang dan jasa tidak mengalami perubahan harga," katanya.