Mengembara ke Kearifan Lokal dalam Pengasuhan Anak

SHARE

Anak


CARAPANDANG - Masih dalam semangat perayaan Hari Anak Nasional (HAN), perlu kiranya untuk menilik kearifan lokal serta kodrat alam.

Pahamilah semangat bermain anak-anak mengembara dengan imajinasinya, berpetualang dengan fantasinya, serta berasosiasi dengan ragam simbol yang diambil dari manusia, alam, dan lingkungannya.

Jika meminjam pendekatan pedagogi yang ramah anak dari sutradara teater Jose Rizal Manua, untuk memberi pembelajaran kepada anak perhatikan betul metodenya.

 “Lakon tidak perlu nyata-nyata mengkhotbahi. Anak-anak suka belajar tapi tidak suka digurui. Jadi, yang baik adalah memberi kerangka sedemikian rupa di mana tidak dikatakan bagaimana seharusnya, tapi biarkanlah segalanya terjadi secara partisipasi aktif anak-anak terhadap pola tindak-tanduk yang akan mereka ikuti,” jelas pendiri Teater Tanah Air ini.

Ayah-bunda juga dapat belajar dari kearifan lokal serta kodrat alam yang dimiliki bangsa ini. Di antaranya dengan memainkan permainan tradisional. Jika ditinjau dari beragam aspek, memainkan permainan tradisional seperti benteng, congklak, gobak sodor, dan permainan-permainan lain memiliki banyak manfaat bagi anak-anak.

Permainan-permainan tersebut mengajarkan karakter-karakter positif seperti kerja sama, bertanggung jawab terhadap apa yang kita pilih, budaya antre, sportivitas, dan banyak lagi. Selain itu memainkannya juga menyehatkan raga, karena banyak permainan tradisional yang mengharuskan pemainnya untuk bergerak, melompat, ataupun berlari.

Tentu keharusan untuk bergerak, melompat, ataupun berlari itu berdampak positif pada motorik. Di samping itu tanpa sadar, aktivitas olahraga dilakukan, serta menjadi langkah mitigasi obesitas yang angkanya kian membengkak di kalangan anak-anak.