Puluhan Warga Kontak dengan Pasien Omicron, Satgas Lakukan Tracing

SHARE

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kepri Tjetjep Yudiana (istimewa)


CARAPANDANG - Tenaga kesehatan di Batam dan Karimun, Provinsi Kepulauan Riau menelusuri penyebaran varian COVID-19, Omicron terhadap puluhan orang yang kontak erat dengan enam orang yang telah terinfeksi virus itu.

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kepri Tjetjep Yudiana, di Tanjungpinang, Jumat (28/1/2022), mengatakan peneliti di Laboratorium Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes di Batam masih meneliti sampel dari hasil tes usap terhadap orang-orang yang kontak erat dengan lima orang warga Batam dan satu orang warga Karimun yang terinfeksi Omicron.

Sampai sekarang belum ada penambahan pasien baru yang terinfeksi Omicron.

"Secara teknis, penelusuran harus maksimal. Petugas kesehatan melakukan tes usap terhadap minimal 10 orang yang kontak erat dengan satu pasien COVID-19, termasuk Omicron. Kalau ada enam orang pasien COVID-19, berarti minimal 60 orang yang tes usap," ujarnya.

Ia mengimbau masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan saat beraktivitas. Masyarakat tidak perlu panik, melainkan harus meningkatkan kewaspadaan dengan menerapkan protokol kesehatan.

Jumlah kasus aktif COVID-19 di Kepri sebanyak 44 orang, yang tersebar di Batam 22 orang, Tanjungpinang delapan, Bintan empat orang, Karimun dua orang, dan Natuna lima orang.

Total pasien COVID-19 di Kepri sejak pandemi sampai sekarang mencapai 53.951 orang, tersebar di Batam 25.969 orang, Tanjungpinang 10.240 orang, Bintan 5.589 orang, Karimun 5.497 orang, Anambas 1.846 orang, Lingga 2.310 orang, dan Natuna 2.500 orang.

Total jumlah pasien yang sembuh dari COVID-19 sejak pandemi mencapai 52.151 orang, tersebar di Batam 25.105 orang, Tanjungpinang 9.830 orang, Bintan 5.405 orang, Karimun 5.334 orang, Anambas 1.799 orang, Lingga 2.225 orang, dan Natuna 2.453 orang.

Total jumlah pasien yang meninggal dunia sejak pandemi COVID-19 sebanyak 1.759 orang, tersebar di Batam 842 orang, Tanjungpinang 402 orang, Bintan 180 orang, Karimun 161 orang, Anambas 47 orang, Lingga 85 orang, dan Natuna 42 orang.