Presiden Jokowi Dijadwalkan Lepas Ekspor Pisang Kepok di Kutim

SHARE

Istimewa


CARAPANDANG - Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan melepas ekspor pisang kepok dari Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur dengan tujuan ke beberapa negara menjelang akhir September 2022.

“Presiden Jokowi akan mengunjungi Kabupaten Kutai Timur pada September ini,” kata Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman di Samarinda, Rabu.

Ardiansyah menjelaskan agenda utama kunjungan kerja Presiden Jokowi ke Kutim adalah untuk bertemu dengan para petani binaan Koperasi Taruna Bina Mandiri (TBM) di Kecamatan Kaubun.

Diketahui, Kabupaten Kutim telah menjadi sentra pengembangan komoditas pisang kepok. Tidak hanya itu, Kutim kini juga dikenal sebagai daerah pengekspor pisang kepok varietas lokal, ke beberapa negara di Asia dan Eropa dengan omzet miliaran rupiah.

Ardiansyah Sulaiman mengatakan, Jokowi tertarik berkunjung ke Bumi Untung Banua ini, untuk memantau aktivitas ekspor pisang dari petani lokal.

“Pengiriman pisang kepok kita di Kutim sudah melampaui target dari yang ditetapkan,” kata Ardiansyah Sulaiman.

Bupati Kutim mengatakan, Presiden Jokowi memang sempat menargetkan, agar Kutim mampu mengekspor pisang kepok, minimal satu kali setiap tiga bulan. Faktanya, Kutim mampu melampaui target tersebut, dengan aktivitas ekspor lebih dari sekali per tiga bulan.

Berdasarkan data yang dihimpun sejak Januari hingga September 2021, Koperasi TBM Kecamatan Kaubun yang mengelola hasil pertanian pisang kepok, telah berhasil mengekspor sebanyak 865 ton pisang. Dengan omzet mencapai Rp12,512 miliar.

Pengiriman terbanyak terjadi pada Agustus dan September, mencapai 160 ton dengan tujuan ekspor ke Kanada. Nilai transaksinya, mencapai Rp3,840 miliar.

Lahan tanam pisang kepok di Kecamatan Kaubun dikembangkan di atas lahan seluas kurang lebih 1.700 hektare (ha) yang dikelola oleh Koperasi TBM.

Pemkab Kutim mengklaim, setiap bulannya para petani di Kecamatan Kaubun rata-rata mampu mendistribusikan sebanyak 96,1 ton pisang kepok ke lima negara. Di antaranya seperti Kanada, Malaysia, Pakistan, Yunani, dan Taiwan.