Pemkot Bandarlampung Gelar Operasi Pasar Murah Minyak Goreng

SHARE

Istimewa


CARAPANDANG - Untuk menekan harga minyak goreng yang relatif masih tinggi di pasaran, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung  mulai menggelar operasi pasar murah. 

Seperti disampaikan Wali Kota Bandarlampung, Eva Dwiana di Bandarlampung, Rabu (2/2) bahwa pasar murah ini untuk membantu masyarakat. 

"Bazar pasar murah ini dilakukan agar masyarakat dapat terbantu memenuhi kebutuhan rumah tangga khususnya minyak goreng," ujarnya. 

Dia mengatakan dalam pasar murah ini pihaknya tidak hanya menyediakan minyak goreng saja namun kebutuhan pokok lainnya seperti gula putih, telur, tepung terigu dan beras.

"Selain itu juga kami memberikan 500 paket sembako kepada masyarakat yang membutuhkan. Besok In syaa Allah akan ada lagi pasar murah ini tapi di lokasi berbada," kata dia.

Dia mengungkapkan bahwa operasi pasar murah tahap pertama yang dilakukan pemkot ini akan menyasar tujuh kecamatan, namun secara bertahap apabila keuangan daerah sudah sehat akan dilakukan di 20 kecamatan.

"In syaa Allah ini akan berkelanjutan, besok ada lagi dan ini akan kita bicarakan lagi. Kalau pendapatan kita banyak tidak hanya tujuh kecamatan yang kita sasar tapi 20 kecamatan," ujarnya.

Wali Kota pun mengimbau agar perusahaan-perusahaan yang menjual minyak goreng tidak menimbunnya dan segera disalurkan ke masyarakat dengan harga yang sesuai.

"Untuk masyarakat juga saya harap jangan panic buying," ujarnya.

Sementara itu, Warga Bandarlampung yang datang pada OP murah di Kelurahan Sawah Brebes Bandarlampung, Nurlela (59) memanfaatkan momen pasar murah tersebut untuk membeli barang-barang sesuai kebutuhan saja, terlebih, pembelian dibatasi untuk setiap orang.

"Nggak beli banyak, sesuai kebutuhan saja, kan dibatasi pembelinya," katanya

Ia menyebutkan, mendapatkan gula pasir dengan harga Rp10.000 per kilogram, minyak goreng seharga Rp13.000 per kilogram, mie instan seharga Rp5.000 per 3 bungkus, dan susu seharga Rp7.000 per kaleng.

"Saya harap harga minyak goreng kembali normal lagi, kemudian harga barang-barang lainnya juga bisa lebih murah lagi biar kita lebih makmur. Kalau semua harganya mahal kan bingung juga rakyat ini," ujarnya.