Gubernur Komitmen Kurangi Angka Kemiskinan dan Ketimpangan di Sulut

SHARE

Istimewa


CARAPANDANG [SULUT] - Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey menegaskan komitmennya untuk mengurangi angka kemiskinan dan ketimpangan pendapatan masyarakat di daerah tersebut.

"Berbagai upaya telah kita lakukan agar angka kemiskinan di Sulut terus turun," kata Olly, di Manado, Selasa.

Olly menjelaskan semua sektor usaha terus didorong agar mampu memberikan dampak positif dan menjangkau semua lapisan masyarakat.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, salah satu upaya yang dilakukan Pemprov Sulut adalah meningkatkan akses masyarakat terhadap produk dan jasa layanan keuangan.

Dia menjelaskan akses kepada produk dan layanan jasa keuangan seperti tabungan, kredit, asuransi, dana pensiun dan fasilitas pembayaran akan sangat membantu, khususnya bagi kelompok marginal dan berpendapatan rendah untuk melakukan upaya keluar dari kemiskinan dan peningkatan pendapatan.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut, Asim Saputra mengatakan Provinsi Sulut memiliki jumlah penduduk miskin terendah di Pulau Sulawesi hingga Maret 2022.

"Persentase penduduk miskin terendah berada di Provinsi Sulawesi Utara, yaitu sebesar 7,28 persen," kata Asim.

Persentase penduduk miskin terbesar berada di wilayah Provinsi Gorontalo, yaitu sebesar 15,42 persen.

Selanjutnya, Sulawesi Tengah 12,33 persen, Sulawesi Selatan 8,63 persen, Sulawesi Tenggara 11,17 persen serta Sulawesi Barat sebesar 11,75 persen.

Sementara itu, dari sisi jumlah, sebagian besar penduduk miskin masih berada di Provinsi Sulawesi Selatan sebanyak 777,44 ribu orang, sedangkan jumlah penduduk miskin terendah berada di Provinsi Sulawesi Barat sebanyak 165,72 ribu orang.

Di Sulut, katanya, persentase penduduk miskin pada Maret 2022 sebesar 7,28 persen, menurun 0,08 persen poin terhadap September 2021 dan menurun 0,49 persen poin terhadap Maret 2021.

Jumlah penduduk miskin pada Maret 2022 sebesar 185,14 ribu orang, menurun 1,4 ribu orang terhadap September 2021 dan menurun 11,21 ribu orang terhadap Maret 2021.

Persentase penduduk miskin perkotaan pada September 2021 sebesar 5,09 persen, naik menjadi 5,14 persen pada Maret 2022.

Sementara persentase penduduk miskin perdesaan pada September 2021 sebesar 10,07 persen, turun menjadi 9,77 persen pada Maret 2022.

Dibanding September 2021, jumlah penduduk miskin Maret 2022 perkotaan naik sebanyak 0,28 ribu orang (dari 70,14 ribu orang pada September 2021 menjadi 70,42 ribu orang pada Maret 2022).

Sementara itu, pada periode yang sama jumlah penduduk miskin perdesaan turun sebanyak 1,69 ribu orang, dari 116,41 ribu orang pada September 2021 menjadi 114,72 ribu orang pada Maret 2022.