Tim Saber Pungli Kepri akan Tindak Tegas Pelaku Kecurangan dalam PPDB

SHARE

Istimewa


CARAPANDANG - Tim Sapu Bersih (Saber) Pungutan Liar (Pungli) Kepulauan Riau akan mengambil langkah tegas kepada sekolah apabila ada permainan dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).

"Kami sudah ingatkan dan sampaikan.Jika tidak hiraukan, akan kami tindak," ujar Ketua Saber Pungli Provinsi Kepri, Kombes Rudy Syafrudin, di Batam, Jumat.

Rudy menjelaskan, pihaknya bahkan sudah melakukan pertemuan dengan Dinas Pendidikan dan Kejaksaan untuk membahas tentang pungli ini.

"Kami sudah bilang agar tidak ada permainan pungli mulai dari PPDB untuk tingkat SD, SMP, SMA maupun SMK," katanya.

Ia mengatakan untuk mengantisipasi agar tidak terjadi pungli, dia meminta Dinas Pendidikan membuat solusi agar tidak ada istilah titipan saat PPDB nanti.

"Problem titipan ini apa saja, apakah perpindahan daerah anak akibat kerja orang tuanya atau hal lainnya. Kami minta beberapa problem dipetakan dan dicarikan jalan keluarnya,” ucapnya.

Selain itu, jika ada orang tua siswa yang berpindah-pindah kerja, tentunya bisa diakomodir dengan menunjukkan dokumen.

“Apabila tidak berhak, jangan diterima. Jika memang diterima juga, ada pungli di sana. Kami akan tindak tegas," ucap Rudy.

Warga yang menjadi korban pungli, dapat menyampaikan melalui kontak satgas pungli melalui aplikasi pesan Whatsapp. Saat mengirim pesan tersebut, bisa menceritakan kronologis kejadian disertai dengan foto.

"Bisa lapor langsung ke kantor polisi terdekat, kami pastinya akan menindaklanjuti setiap laporan masyarakat," tutur Rudy.

Dia menghimbau kepada kepada orangtua atau wali murid agar dapat memasukkan putra-putrinya sesuai aturan yang berlaku.

"Jangan menggunakan jalur-jalur tidak resmi, tak ada bayar sana sini. Masukan anak sesuai lokasi domisili masing-masing," ujarnya.

Untuk para kepala sekolah, juga harus mengikuti aturan atau prosedur yang ada. Kepala sekolah dapat menolak siswa-siswa yang masuk melalui jalur yang tak resmi.