Kini Diagnosis Kondisi Baru Dapat Dilakukan dengan Suara Batuk di Aplikasi Alodokter

SHARE

Dok. Aladokter


CARAPANDANG - Alodokter mengumumkan peluncuran teknologi terobosan terbaru pada aplikasinya. Hanya dengan mendeteksi suara batuk, aplikasi ini dapat mendiagnosis 6 kondisi paru-paru yang berbeda, antara lain infeksi paru, asma, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), ISPA, batuk rejan, dan bronkitis.

Dalam siaran persnya, Kamis (7/4) menjelaskan bahwa tingkat akurasi diagnosisnya berkisar dari 87-97%. Ini berarti sama akuratnya dengan pemeriksaan konvensional.

Pengalaman diagnosis ini dikembangkan bekerja sama dengan ResApp, perusahaan teknologi diagnosis kesehatan digital dari Australia. Teknologi ini dikembangkan dengan cara mencocokkan ciri-ciri dari suara batuk dengan diagnosis klinis.

Perusahaan tersebut telah mendapatkan akreditasi di Indonesia dan Australia. Alodokter adalah perusahaan telemedisin pertama di Asia yang memberikan akses teknologi terbaru ini kepada masyarakat umum.

Presiden Direktur Alodokter, Suci Arumsari menjelaskan yang membuat  teknologi ini berbeda adalah pengguna tidak lagi  memerlukan gadget tambahan, cukup gunakan smartphone yang mereka miliki. 

"Anda tinggal batuk di dekat smartphone, kemudian dalam beberapa detik, dokter kami bisa langsung mengetahui diagnosis secara otomatis dari sistem," jelasnya.

Menurutnya jenis teknologi diagnosis berbasis smartphone ini adalah terobosan baru untuk telemedisin karena tidak membutuhkan device tambahan. "Dengan adanya teknologi ini, dokter jadi lebih mudah untuk mendiagnosis lebih banyak penyakit dan memberikan perawatan secara lebih efisien dari jarak jauh, serta membantu pasien menangani permasalahan kesehatan dengan lebih cepat tanpa perlu keluar rumah,”imbuhnya. 

Teknologi ini juga telah disertifikasi oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan terakreditasi untuk digunakan di Eropa dan Australia. Fitur ini dapat diakses di Indonesia hanya lewat aplikasi Alodokter.