Transformasi Teknologi Bidang Pendidikan untuk  Mencetak SDM Unggul

SHARE

Ilustrasi, Sumber: Radio Edukasi


CARAPANDANG -   Oleh: Amir Fiqi, Pemerhati Pendidikan saat ini tinggal di Karawaci, Kabupaten Tangerang, Banten

Pendidikan adalah salah satu dari pilar kemajuan suatu bangsa. Maju atau mundurnya sebuah bangsa ditentukan bagaimana kondisi pendidikan pada saat ini.  

Maka itu, pendidikan harus benar-benar mendapatkan perhatian yang serius oleh pemerintah. Sehingga ikhtiar mencerdaskan kehidupan bangsa yang juga merupakan tujuan didirikannya bangsa Indonesia harus menjadi kerja cerdas yang dilakukan  tanpa henti.

Jika pendidikan saat ini maju dan berkualitas, maka ke depan pembangunan bangsa Indonesia akan diisi oleh sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Tidak hanya akan memajukan bangsa Indonesia sendiri, tapi juga siap mampu bersaing di dunia internasional.

Penting hal di atas, maka di periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo mencetak SDM unggul menjadi perhatian utama.  Dan hal tersebut langsung direspon secara baik oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim.  Di bawah kepemimpinnannya, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikdudristek) dengan gencar melakukan transformasi dalam bidang pendidikan, salah satunya transformasi teknologi.

Transformasi-transformasi yang dilakukan bertujuan untuk menghadirkan pendidikan di Indonesia jauh lebih baik dari sebelumnya. Dan transformasi yang dilakukan melalui program Merdeka Belajar bagi peserta didik dan Kampus Merdeka bagi mahasiswa di perguruan tinggi/ universitas.  Dan hingga saat ini sudah berjalan sebanyak 22 episode Merdeka Belajar.

Covid-19 bukan penghalang

Badai Covid-19 menjadi permasalahan yang sangat berat dihadapi masyarakat dunia, termasuk bangsa Indonesia. Pasalnya, pandemi Covid-19 telah meluluh lantahkan seluruh sektor kehidupan manusia, tidak hanya sektor ekonomi, pendidikan juga menjadi sektor yang paling terasa. Pasalnya, proses pembelajaran di masa pandemi ini sangat jauh berbeda dengan proses pembelajaran sebelum virus dari Wuhan masuk ke Indonesia.

Proses pembelajaran tidak lagi bisa dilakukan secara langsung/ tatap muka guna mencegah penyebaran virus di lingkungan pendidikan. Sehingga kegiatan belajar mengajar harus dilakukan secara online/daring.  

Di awal, masalah ini menjadi tantangan yang berat, karena ini adalah hal yang baru dalam kegiatan belajar mengajar. Sehingga,  ini memberikan dampak  yang kurang baik bagi proses pembelajaran, yakni terjadi ketertinggalan pelajaran (learning loss) yang dialami para siswa/peserta didik.

Untuk mengatasi permasalahan ini, pemerintah  telah bekerja keras agar kegiatan mencerdasakan anak-anak bangsa bisa terus berjalan dengan baik. Pandemi Covid-19  jangan menjadi alasan anak-anak Indonesia tidak mendapatkan pelayanan pendidikan yang berkualitas.

Setiap masalah pasti ada jalan keluarnya. Berkat kerja keras dan semangat gotong royong dari semua pihak, khususnya para ASN di lingkungan Kemendikbudristek, pandemi Covid-19 justru menggugah kesadaran bersama untuk melakukan perubahan-perubahan secara cepat. Dan, alhasil pandemi ini menghasilkan transformasi teknologi di sektor pendidikan. Dan transformasi teknologi yang dilakukan dalam waktu singkat ini memberikan dampak nyata yang bisa dirasakan langsung oleh insan pendidikan di seluruh Tanah Air.

Melalui transformasi teknologi, seperti diungkapkan Mendikbudristek, Nadiem Makarim dalam siaran persnya lebih dari 1,6 juta guru telah menggunakan Platform Merdeka Mengajar yang membuka akses pada pengembangan diri secara lebih mandiri dan sesuai kondisi. Kemudian, terbentuknya lebih dari 3.500 komunitas belajar para guru, terkumpulnya lebih dari 55 ribu konten belajar mandiri.

Selain itu, lebih dari 141 ribu sekolah telah terbantu dalam mengetahui kondisi literasi, numerasi, karakter siswa, serta kualitas pembelajaran mereka melalui Rapor Pendidikan.

Tidak hanya itu, tranformasi teknologi telah membantu terfasilitasinya pengembangan diri lebih dari 724 ribu mahasiswa melalui program Kampus Merdeka, bergabungnya lebih dari 2.700 mitra industri ke dalam Kampus Merdeka, bergabungnya lebih dari 43 ribu praktisi ke dalam program Praktisi Mengajar.

Kualitas guru meningkat

Ada hikmah pada setiap musibah. Demikian juga badai Covid-19 yang menghantam Indonesia di awal tahun 2020, telah memberikan hikmah yang sangat luar biasa bagi sektor pendidikan.

Pandemi Covid-19 ini telah melahirkan kesadaran dalam melakukan transformasi teknologi di sektor pendidikan dalam waktu yang sangat cepat. Dan transformasi teknologi ini sungguh secara nyata memberikan kontribusi yang luar biasa dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Adanya transformasi teknologi di bidang pendidikan yang telah dilakukan oleh Kemendikbudristek  manfaatnya sangat dirasakan oleh para guru. Dan ini menjadi jalan dalam upaya meningkatkan kualitas guru-guru di Indonesia.

Seperti diungkapkan oleh Elsa Nofarita Haumeni, guru SMA Negeri 1 Amabi Oefeto, Kabupaten Kupang, NTT merasakan dengan adanya platform Merdeka Mengajar sangat membantu dirinya dalam melakukan proses pembelajaran.  Dan dia pun sangat senang kerena dapat mengikuti perkembangan pendidikan melalui fitur-fitur, seperti pelatihan mandiri, dan mendapatkan bahan ajar yang berguna di kelas.

Melalui platform tersebut dia juga sering mendapatkan inspirasi dari fitur “Bukti Karya” yang diunggah oleh rekan-rekan guru di seluruh Tanah Air.  Dan dia merasa platform Merdeka Belajar membantu dirinya yang berada di wilayah 3T tidak tertinggal informasi dan perkembangan yang bisa diterapkan di kelas sehingga peserta didiknya bisa belajar dengan maksimal (Kompas, 31 Oktober 2022).

Pengalaman yang sama tentunya tidak hanya dirasakan oleh Elsa, guru-guru di seluruh Tanah Air juga mendapatkan manfaat dari adanya transformasi teknologi di bidang pendidikan yang sudah dilakukan oleh Kemendikbudristek. Platform Merdeka Mengajar yang diluncurkan bersama Kurikulum Merdeka pada awal 2022 ini telah membantu lebih dari 1,8 juta guru untuk terus belajar, mengajar dengan lebih baik dan berkarya.

Mengutip apa yang disampaikan oleh Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kemendikbudristek, Hasan Chabibie, tidak hanya para guru di kota besar maupun daerah yang secara infrastruktur jaringan yang sudah mapan, antusias para guru di daerah 3T juga memaksimal fitur-fitur platform Merdeka Mengajar.  Hingga saat ini di daerah 3T sudah ada 100 ribu akan belajar.id teraktivasi, 29 ribu guru pengguna sudah mengakses platform Merdeka Mengajar, dan sebanyak 20 ribu guru aktif menggunakan 5 menu utama di platform Merdeka Mengajar.

Melihat data tersebut, maka peningkatan kualitas guru-guru akan merata di seluruh pelosok Tanah Air. Ini sangat bagus bagi upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Guru yang berkualitas maka akan mencetak peserta didik yang berkualitas pula. Sehingga platform Merdeka Mengajar ini sangat membantu dalam pemerataan kualitas pendidikan di Indonesia.

Semoga transformasi teknologi di bidang pendidikan terus dilakukan. Maka mimpi mewujudkan bangsa Indonesia dengan SDM yang unggul akan segera terwujud. Sehingga Indonesia menjadi bangsa yang diperhitungkan di mata dunia.