Persoalan Sampah Belum Teratasi di Sejumlah Wilayah Banjarmasin, Kalimantan Selatan

SHARE

Istimewa


CARAPANDANG - Wakil Ketua DPRD Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Matnor Ali menyatakan, sejumlah wilayah di kota ini masih menghadapi persoalan sampah karena produksi sampah di kota ini hampir 600 ton per hari.

Salah satunya di Kelurahan Gedang, Banjarmasin Tengah, yang disampaikan para warganya bahwa tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di depan Pasar Kampung Gedang tidak terkendali dan ditangani cepat.

"Warga menyampaikan itu jadi masalah karena meluber ke jalan, akibat terlalu banyak," ujarnya di Banjarmasin, Selasa.

Matnor berharap aspirasi warga Kelurahan Gedang diperjuangkan atau disampaikan ke pemerintah kota agar penanganan sampah di wilayah itu dilakukan dengan baik dan cepat.

"Kondisi sampah di sana jadi masalah, betul itu, saya sendiri sudah mengeceknya di lapangan," ujarnya.

Menurut Matnor, keberadaan sampah di Kelurahan Gedang luar biasa karena sangat besar volumenya, hingga meluber ke jalan, menimbulkan bau yang tidak sedap dan pemandangan tidak baik.

"Ini ada imbasnya karena TPS di Kuripan ditutup, jadi tertumpuk di sana," kata Marnor Ali lagi.

"Pemerintah kota harus memperbanyak angkutan sampah di sana, ini solusi cepatnya saya kira," ujarnya.

Anggota DPRD Kota Banjarmasin HM Faisal Hariyadi juga menyatakan, penanganan sampah di Kelurahan Gedang tidak bisa disamakan dengan TPS lainnya, namun harus dikhususkan karena volumenya sangat besar.

"Kalau misalnya angkutannya hanya dua kali sehari, perbanyak lagi," ujarnya.

Terkait masalah sungai di Kelurahan Gedang, yakni, Sungai Banawa, menurut Faisal, pihaknya sudah memperjuangkan untuk dibersihkan dan direvitalisasi.

"Untuk sungai di sana sudah masuk tahun ini dibenahi," ujarnya.

Termasuk juga perbaikan beberapa titik jalan lingkungan di sana yang disampaikan masyarakat sudah masuk program tahun ini.

"Semoga bisa terlaksana dengan baik hingga aspirasi masyarakat di sana terwujud maksimal," ujarnya.