Pasar Beringharjo akan Bersalin Warna Jadi Putih Tulang

SHARE

Pasar Beringharjo


CARAPANDANG - Pasar tradisional terbesar di Kota Yogyakarta yang berada di kawasan jantung wisata kota tersebut, Malioboro, segera bersolek dan memiliki wajah baru karena fasad pasar yang sejak 2012 identik dengan cat hijau akan berubah menjadi putih tulang.

“Perubahan warna cat ini dilakukan untuk menyesuaikan dengan ketentuan yaitu mengembalikan fasad Malioboro menjadi berwarna putih tulang,” kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta Yunianto Dwi Sutono di Yogyakarta, Minggu.

Menurut dia, bangunan dengan arsitektur indische seperti Pasar Beringharjo dicat dengan warna utih tulang atau broken white atau off white. Atas ketentuan tersebut, Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta menindaklanjutinya dengan mengajukan permohonan agar pengecatan Pasar Beringharjo bisa segera dilakukan.

“Kami sudah berkomunikasi dengan Bappeda dan DPUPKP untuk mendapatkan cat dengan warna sesuai ketentuan termasuk tenaga yang nanti melakukan pengecatan,” katanya.

Cat dengan warna putih tulang, lanjut dia, akan diupayakan oleh Bappeda Kota Yogyakarta melalui berbagai opsi pengadaan misalnya melalui program corporate social responsibility (CSR) atau dari institusi terkait lainnya.

“Kami tinggal tunggu saja. Sedangkan untuk tenaga yang akan mengecat, bisa saja berasal dari instansi terkait lain atau dari kami atau bisa dua-duanya,” katanya.

Selain mengajukan permohonan, Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta juga sudah melakukan persiapan pengecatan dengan membersihkan dinding pasar sehingga pengecatan bisa dilakukan sewaktu-waktu.

“Yang diprioritaskan untuk dicat tentunya fasad pasar yang menghadap ke Malioboro tetapi harapannya, seluruh dinding pasar bisa di cat baru,” katanya.

Ia pun berharap, pengecatan dapat dilakukan dalam waktu dekat sehingga Pasar Beringharjo akan memiliki wajah baru setidaknya sebelum Lebaran. “Jadi, pasar pun bersolek siap menyambut libur Lebaran,” katanya.

Sebelumnya, Pasar Beringharjo dicat dengan warna kuning muda namun kemudian pada 2012 berubah menjadi hijau muda dengan kombinasi hijau tua menyesuaikan warna khas Keraton Yogyakarta.