DKI Tuntaskan Saringan Sampah Kali Ciliwung Segmen TB Simatupang

SHARE

istimewa


Saringan tahap pertama berfungsi untuk sampah-sampah ukuran di atas 50 sentimeter (cm), mengangkat dari badan air, menempatkannya di ?????? jalur khusus (conveyor)
 
untuk dihancurkan menjadi ukuran lebih kecil, yakni 5 cm-20 cm.

Kemudian, saringan tahap kedua, berfungsi menangkap sampah-sampah ukuran di atas 20 cm, mengangkat dari badan air, menempatkannya di "conveyor" dan kemudian dibawa ke mesin penghancur atau untuk dihancurkan menjadi ukuran sekitar 3-5 cm.

Selanjutnya pada tahap pencacahan pertama berfungsi untuk mencacah sampah berukuran besar di antaranya kayu, bambu, kasur, bekas bangunan, pertanian dan lain-lain menjadi ukuran 10-20 cm.

Fasilitas saringan itu juga berfungsi untuk memisahkan sampah halus dan sampah kasar sebelum sampah dimasukkan ke pencacah tahap dua.

Pada tahap pencacah kedua, sampah berukuran besar di antaranya kayu, bambu, kasur, bekas bangunan, pertanian dan lain-lain dicacah menjadi ukuran 3-5 cm.



Dengan fasilitas itu, tumpukan sampah yang biasanya tersendat di Manggarai dan Kampung Melayu ditargetkan dapat diurai.

Selama ini, tumpukan sampah berkontribusi menyebabkan luapan air sungai sehingga menimbulkan banjir terutama saat musim hujan akibat sampah kiriman dari hulu Kali Ciliwung.

Dengan begitu diharapkan mengurangi beban penanganan sampah kiriman di Pintu Air Manggarai yang juga memiliki ruang terbatas sehingga menyulitkan penambahan alat berat untuk percepatan penanganan sampah di badan Sungai Ciliwung.

Berdasarkan data pada laman Lembaga Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Jakarta, proyek itu merupakan paket pembangunan sistem pengambilan dan "treatment":sampah badan air rekayasa sungai pada Kali Ciliwung Segmen TB Simatupang.

Proyek fasilitas itu memiliki nilai Harga Perkiraan Sendiri (HPS) paket sebesar Rp197,1 miliar yang dialokasikan dari APBD DKI 2022.

Rencananya, Gubernur DKI Anies Baswedan meresmikan fasilitas tersebut pada Senin (26/9).
 

Halaman : 1