Terapkan Program TJPS Petani NTT Berhasil Produksi Jagung 9 Ton/Ha

SHARE

Istimewa


CARAPANDANG - Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Nusa Tenggara Timur (NTT),  Lecky Koli mengatakan dengan menerapkan program tanam jagung panen sapi (TJPS), para petani di wiliyah ini berhasil memproduksi jagung sebanyak 9 ton/hektare. 

"Petani jagung seperti di Sumba Barat Daya mampu menghasilkan produksi yang tinggi mencapai 9 ton/hektare yang dijual dengan harga Rp4.000/kilogram," katanya dalam keterangan yang diterima di Kupang, Senin (4/4).

Menurutnya para petani berhasil meningkatkan produksi jagung dengan dukungan berbagai aspek yang diintervensi melalui program TJPS seperti pendekatan inovasi dan teknologi, penggunaan benih unggul, dukungan pupuk, dan sarana produksi yang cukup.

Selain itu petani jagung juga didampingi petugas penyuluh pertanian serta mendapat dukungan dana kredit seperti KUR dari Bank Pembangunan Daerah (BPD) NTT.

Dengan dukungan itu, kata dia dalam waktu tiga bulan petani atau sekitar 100 hari, para petani bisa memproduksi jagung sebanyak 9 ton/ha yang dijual dengan harga jual Rp4.000 per kg sehingga menghasilkan keuntungan sekitar Rp36 juta.

"Jadi ini merupakan bagian dari inovasi yang kami kembangkan untuk meningkatkan produksi jagung di NTT serta kesejahteraan para petani," katanya.

Selanjutnya, dia mengatakan bahwa  pihaknya menargetkan luas lahan produk jagung terus bertambah mencapai hingga 100 ribu ha di 2022. Ia menyebutkan sejumlah aspek yang perlu terus diperbaiki pemerintah daerah di antaranya meningkatkan kesadaran petani dalam menggunakan benih tanaman unggul dengan tingkat produktivitas yang tinggi dan mampu bertahan dalam kondisi iklim di NTT.

Selain itu dukungan alat dan mesin pertanian untuk mempercepat proses produksi untuk mencapai titik efisiensi yang tinggi sehingga menambah daya saing produk pertanian yang dihasilkan.

"Ini semua sedang kami kerjakan melalui program TJPS pola kemitraan sehingga kami harapkan target-target kami bisa tercapai baik dalam peningkatan kesejahteraan petani maupun kontribusi terhadap kebutuhan pangan nasional," ujarnya.