Wakil Wali Kota Yogyakarta: Vaksinasi Booster Guru Ditargetkan Segera Tuntas

SHARE

Istimewa


CARAPANDANG - Pelaksanaan vaksinasi booster untuk guru dan tenaga kependidikan di Kota Yogyakarta ditargetkanakan tuntas pada awal pekan depan dengan menggelar vaksinasi massal di sentra vaksinasi XT-Square.

Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi di sela meninjau vaksinasi di Yogyakarta, Kamis (27/1) mengatakan bahwa kegiatan vaksinasi guru dan tenaga kependidikan dapat  mendukung pelaksanaan pembelajaran tatap muka yang saat ini sudah dilakukan bertahap menuju kapasitas penuh. 

Pelaksanaan vaksinasi booster untuk guru dan tenaga kependidikan di Kota Yogyakarta dilakukan bersamaan dengan vaksinasi booster untuk aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta.

Seluruhnya dipusatkan di sentra vaksinasi XT-Square yang setiap hari melayani sekitar 2.000 orang sehingga diharapkan pada Senin (31/1) seluruh guru dan ASN sudah selesai menjalani vaksinasi booster.

Vaksin yang digunakan adalah pfizer setengah dosis dan sampai saat ini tidak ada laporan kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI) serius yang dilaporkan.

“Kegiatan vaksinasi memang dibarengkan dengan ASN karena mereka juga pelayan publik yang kerap bertemu dengan banyak orang sehingga perlu diprioritaskan sebagai penerima booster,” katanya.

Selain menuntaskan vaksinasi booster untuk guru dan tenaga kependidikan, Kota Yogyakarta juga berupaya menuntaskan vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran tatap muka.

Hingga saat ini, sudah ada sekitar 35.000 anak usia 6-11 tahun di Kota Yogyakarta yang sudah menjalani vaksinasi. Jumlah tersebut sudah melebihi target Kementerian Kesehatan yaitu sekitar 29.000 anak.

Namun demikian, lanjut Heroe, target vaksinasi anak yang ditetapkan Kota Yogyakarta mencapai sekitar 41.000 sesuai jumlah siswa usia 6-11 tahun yang bersekolah di kota tersebut. “Kami akan pastikan, sekitar 5.000-6.000 anak ini juga bisa mengakses vaksinasi,” ujarnya.

Pembelajaran tatap muka di Kota Yogyakarta juga disertai dengan kegiatan pemeriksaan atau tes Covid-19 ke siswa dan ditemukan dua kasus positif dari 1.000 lebih sampel yang diambil. “Kami sudah lakukan tracing ke kontak erat dan semua negatif atau tidak ada penularan. Tidak sampai meliburkan sekolah tetapi pembelajaran di salah satu kelas saja,” katanya.