Bantuan Kemanusiaan Indonesia Diberangkatkan ke Turki

SHARE


CARAPANDANG - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy memberangkatkan bantuan kemanusiaan Indonesia tahap pertama ke Turki dari Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu.

"Hari ini akan kita berangkatkan bantuan tahap I, yang akan disusul dengan tahap-tahap berikutnya," kata Muhadjir selepas upacara pemberangkatan.

Ia menjelaskan bahwa pada tahap pertama pemerintah memberangkatkan 47 personel Middle Urban Search and Rescue (MUSAR) Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) dan 13 petugas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) beserta peralatan pendukung upaya pencarian dan pertolongan.

"Keberangkatan tim MUSAR menjadi prioritas mengingat pentingnya pencarian dan penyelamatan korban yang tertimbun reruntuhan bangunan, yang hingga kini masih harus terus dicari," kata Muhadjir.

Selain mengirim bantuan personel, pemerintah memberangkatkan bantuan logistik awal seberat lima ton untuk korban gempa Turki dari Kementerian Pertahanan.

"Bantuan logistik berikutnya nanti akan dikirim pada tahap-tahap terakhir setelah personel dari Indonesia datang ke tujuan," ujar Muhadjir.

Bantuan kemanusiaan Tahap I untuk korban gempa Turki diberangkatkan menggunakan pesawat TNI Angkatan Udara Boeing 737-400 A7308 dan C-130 Hercules A1326.

Pemerintah Indonesia selanjutnya akan memberangkatkan 105 personel tim medis darurat serta obat-obatan dan peralatan rumah sakit lapangan pada 13 Februari 2023.

"Termasuk akan kita kirim dokter ortopedi. Itu yang harus didahulukan, karena banyak yang patah tulang dan sebagainya," kata Muhadjir.

Sesudah itu, Pemerintah Indonesia berencana memberangkatkan tim dokter yang lebih lengkap, yang mencakup petugas penanganan penyakit menular dan penyakit pasca-bencana.

Upacara pemberangkatan bantuan kemanusiaan tahap pertama dari Indonesia ke Turki dihadiri oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, dan Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi.