CARAPANDANG.COM - Kala Upacara Penutupan dan Penganugerahan Pemenang Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) SMP, Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Sesditjen Dikdasmen Kemdikbud) sekaligus Plt. Direktur Pembinaan SMP, Dr.Sutanto, S.H., M.A mengungkap sekurangnya ada 4 manfaat dari penelitian ilmiah.
“Kita harus memaklumi dan kita harus support para peserta didik. Yang penting kita arahkan untuk hal-hal yang positif. Termasuk untuk mencari resources-resources untuk melakukan penelitian ilmiah. Jadi dengan mengikuti OPSI ini, anak-anak dilatih bagaimana melakukan penelitian ilmiah. Dan ini banyak manfaatnya. Saya mencatat banyak manfaat mengapa penelitian ilmiah perlu dilakukan. Paling tidak ada 4,” kata Sesditjen Dikdasmen Kemdikbud sekaligus Plt. Direktur Pembinaan SMP, Sutanto pada Upacara Penutupan dan Penganugerahan Pemenang Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) SMP di Surabaya Suites Hotel, Rabu (25/7/2018).
Mengapa penelitian ilmiah perlu dilakukan? Kesadaran keterbatasan pengetahuan, rasa ingin tahu, membantu memecahkan masalah, mengembangkan diri, menjadi alasannya.
“Mengapa penelitian ilmiah perlu dilakukan? Pertama, penelitian diperlukan karena kesadaran keterbatasan pengetahuan, pengalaman, dan kemampuan. Jadi setiap manusia pasti merasa ada keterbatasan. Merasa pemahamannya kurang. Merasa kemampuan terbatas. Sehingga melakukan penelitian untuk menambal keterbatasan,” ujar Sutanto seperti dilansir situs ditpsmp.
“Yang kedua, untuk pemenuhan rasa ingin tahu. Manusia itu rasa ingin tahunya tinggi. Curiosity-nya tinggi sekali. Mencoba-coba, ingin tahu. Sehingga banyak pertanyaan kenapa begini, kenapa begitu, mengapa begini, mengapa begitu. Biasanya hal-hal yang ringan bisa dijawab spontanitas, tetapi untuk hal-hal yang sifatnya ilmiah lebih baik dengan melakukan penelitian,” tambahnya.
Sesditjen Dikdasmen Kemdikbud sekaligus Plt. Direktur Pembinaan SMP, Sutanto lalu melengkapi pendapat mengenai alasan perlunya melakukan penelitian ilmiah.
“Yang ketiga, untuk membantu memecahkan masalah. Manusia juga banyak masalah, apalagi hal-hal ilmiah. Ini juga bisa dipecahkan melalui penelitian. Yang keempat, untuk mengembangkan diri,” jelasnya.
“Kita harus memaklumi dan kita harus support para peserta didik. Yang penting kita arahkan untuk hal-hal yang positif. Termasuk untuk mencari resources-resources untuk melakukan penelitian ilmiah. Jadi dengan mengikuti OPSI ini, anak-anak dilatih bagaimana melakukan penelitian ilmiah. Dan ini banyak manfaatnya. Saya mencatat banyak manfaat mengapa penelitian ilmiah perlu dilakukan. Paling tidak ada 4,” kata Sesditjen Dikdasmen Kemdikbud sekaligus Plt. Direktur Pembinaan SMP, Sutanto pada Upacara Penutupan dan Penganugerahan Pemenang Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) SMP di Surabaya Suites Hotel, Rabu (25/7/2018).
Mengapa penelitian ilmiah perlu dilakukan? Kesadaran keterbatasan pengetahuan, rasa ingin tahu, membantu memecahkan masalah, mengembangkan diri, menjadi alasannya.
“Mengapa penelitian ilmiah perlu dilakukan? Pertama, penelitian diperlukan karena kesadaran keterbatasan pengetahuan, pengalaman, dan kemampuan. Jadi setiap manusia pasti merasa ada keterbatasan. Merasa pemahamannya kurang. Merasa kemampuan terbatas. Sehingga melakukan penelitian untuk menambal keterbatasan,” ujar Sutanto seperti dilansir situs ditpsmp.
“Yang kedua, untuk pemenuhan rasa ingin tahu. Manusia itu rasa ingin tahunya tinggi. Curiosity-nya tinggi sekali. Mencoba-coba, ingin tahu. Sehingga banyak pertanyaan kenapa begini, kenapa begitu, mengapa begini, mengapa begitu. Biasanya hal-hal yang ringan bisa dijawab spontanitas, tetapi untuk hal-hal yang sifatnya ilmiah lebih baik dengan melakukan penelitian,” tambahnya.
Sesditjen Dikdasmen Kemdikbud sekaligus Plt. Direktur Pembinaan SMP, Sutanto lalu melengkapi pendapat mengenai alasan perlunya melakukan penelitian ilmiah.
“Yang ketiga, untuk membantu memecahkan masalah. Manusia juga banyak masalah, apalagi hal-hal ilmiah. Ini juga bisa dipecahkan melalui penelitian. Yang keempat, untuk mengembangkan diri,” jelasnya.
.jpg "Jokowi Teken Pengesahan UU Nomor 2 Tahun 2024 tentang Daerah Khusus Jakarta")
.jpg "Anak Penerima PKH Sukses Jadi Guru PPPK")
.jpg "Perjuangan Iki Menghidupi Adiknya Diapresiasi Kemensos")
