Ade Rezki Pratama Anggota Komisi XI DPR-Kemenkes Sumbar Gelar Sosialisasi Pengendalian Zoonosis

SHARE

Ade Rezki Pratama, SE, MM kolaborasi dengan Kemenkes Provinsi Sumatera Barat menggelar sosialisasi Pencegahan dan Pengendalian Zoonosis dan Penyakit akibat gigitan hewan berbisa


Liputan : Linda Sari

AGAM, CARAPANDANG - Komisi XI DPR RI Ade Rezki Pratama, SE, MM kolaborasi dengan Kemenkes Provinsi Sumatera Barat menggelar sosialisasi Pencegahan dan Pengendalian Zoonosis dan Penyakit akibat gigitan hewan berbisa dan tanaman beracun yang digelar di IV Koto Pemandian Teluk Sikabu Balingka ,Sabtu 4 November 2023.

Untuk kita ketahui, Zoonosis adalah jenis penyakit yang dapat ditularkan hewan ke manusia. Penyakit ini umumnya disebabkan oleh berbagai jenis mikroorganisme, seperti bakteri, virus, jamur, atau parasit. Zoonosis bisa menular dari hewan liar, hewan ternak, maupun hewan peliharaan.

Zoonosis dapat menjadi masalah bagi kesehatan masyarakat karena hubungan yang dekat antara manusia dengan hewan, baik sebagai sumber pangan, hewan peliharaan, maupun penunjang kegiatan manusia.

Camat Ampek Koto Ricky Eka Putra SSTP mengucapkan selamat datang kepada Ade Rezki Pratama beserta team dan juga berterimakasih telah dilaksanakan sosialisasi pencegahan dan pengendalian zoonosis di daerah ini.

"Kegiatan ini baru pertama kali dilaksanakan dan materi yang disampaikan semoga dapat bermanfaat dan mendapat ilmu pengetahuan terhadap gigitan hewan dan tanaman beracun," ujar Riki.

Ia mengucapkan ucapkan terima kasih kepada pk Ade Rezki dimana telah menyelenggarakan di Kecamatan Ampek Koto.

"Dengan adanya sosialisasi ini, agar kita bisa terhindar dari gigitan binatang di lingkungan kita terutama di Kecamatan Ampek Koto dan sekitarnya serta bagaimana pencegahannya,"harap Ricky.

Kepala Dinas kesehatan provinsi Sumatera Barat yang diwakili Rina Novita menyampaikan sebagai Negara Agraris yang penduduknya mayoritas bertani, kita perlu memahami jenis hewan dan tumbuhan berbisa.

"Karena kita tidak mengetahui kapan dan di mana hewan dan tumbuhan tersebut menyerang, yang mengakibatkan kematian apabila sudah terkena dari bisa hewan tersebut," ungkap Rina.

Dikatakannya, kita menghimbau kepada masyarakat agar mewaspadai apabila terkena hewan berbisa dan tumbuhan beracun, bersegeralah pergi ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan pertolongan pertama.

Anggota DPR RI dari Komisi.IX.Ade Rezki Pratama SE.MM, Komisi IX DPR RI menyebutkan pada acara sosialisasi ini kita berharap agar masyarakat memahami bagaimana pencegahan dan pengendalian akibat hewan berbisa dan tumbuhan beracun ini.

"Ini penting kita lakukan untuk menghindari kasus kecacatan dan kematian terhadap pasien yang terkena gigitan hewan berbisa, Mudah-mudahan kita juga bisa dibantu ketersediaan anti bisa ular dan hewan berbisa lainnya," tegas Ade.

Lanjut katanya,  ada beberapa macam penyakit Zoonosis, salah satunya Antrhax, yakni penyebaran melalui hewan dan flu Burung, jadi Zoonosis itu penyakit yang ditularkan melalui hewan kepada manusia," papar Ade.

Ia menambahkan ada juga penyakit Leptospirosis yakni penyakit yang disebabkan oleh bakteri genus Leptospira.Leptospirosis biasanya ditemukan pada hewan tikus, tapi bisa menjangkiti hewan lain. Semua hewan mamalia menderita leptospirosis tertular. 

"Leptospirosis dapat menginfeksi hewan ternak seperti sapi, kambing, domba, dan babi, hewan peliharaan seperti anjing dan kucing.Leptospirosis dapat menular ke manusia, oleh karena itu leptospirosis juga disebut sebagai penyakit zoonosis," papar Ade 

Hal senada juga diungkapkan Kadis Kesehatan Kabupaten Agam menjelaskan Hendri Rusdian, ia sangat mengapresiasi kegiatan ini karena masih banyak masyarakat kita yang belum mengetahui penyakit Zoonosis ini.

"Ada 200 penyakit Zoonosis yang dapat menyerang manusia, seperti Rabies salah satunya yang penularannya melalui anjing gila, atau kucing dan kera, penyakit ini bisa kita cegah se dini mungkin dengan memberikan Vaksin Anti Rabies dan Serum Anti Rabies,"terangnya.

Epidemiologi Kesehatan Akhir Madya Dit P2PM Kemenkes RI, Tulus Riyanto mengatakan, dengan adanya sosialisasi ini di minta kepada masyarakat untuk mewaspadai resiko terhadap hewan berbisa dan tumbuhan beracun.

"Karena kita semua beresiko untuk terjangkit yang mematikan ini, untuk kita menghimbau mari kita belajar mencintai lingkungan bersih," terangnya.