Airlangga Hartarto: Fahmi Idris Seorang Aktivis Pekerja Keras dan Mudah Bergaul

SHARE

Istimewa


CARAPANDANG - Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto menilai Fahmi Idris merupakan  sosok seorang aktivis dan pekerja keras yang mudah bergaul dengan berbagai lapisan masyarakat.

"Almarhum Prof Fahmi Idris seorang aktivis, pekerja keras mudah bergaul dengan berbagai lapisan masyarakat dari kelompok maupun usia yang berbeda," kata Airlangga dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (22/5).

Dia pun mengenang saat dirinya hadir dan memberikan testimoni saat Fahmi berkiprah secara akademis di Universitas Negeri Padang dan mendapat penghargaan berupa Profesor Kehormatan.

Airlangga mengatakan Fahmi Idris sebagai senior di Partai Golkar, juga menjadi Menteri Tenaga Kerja di Kabinet Pembangunan dan Menteri Perindustrian di era Presiden SBY periode pertama.

Menurut dia, di Golkar maupun di Kementerian Perindustrian, ada dua peninggalan Fahmi yang dinapaktilasi. "Selamat jalan Prof Fahmi Idris jejak dan langkah yang ditoreh telah di catat dalam sejarah. Semoga almarhum husnul khotimah dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran, aamiin," katanya.

Sekadar informasi politikus senior Partai Golkar Prof. Fahmi Idris bin Idris Marah Bagindo meninggal dunia, pada Minggu pagi.

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) dalam Kabinet Reformasi Pembangunan di bawah pemerintahan Presiden ke-3 BJ Habibie ini meninggal dunia di Rumah Sakit Medistra, Jakarta, sekitar pukul 10.00 WIB di usianya ke 78 Tahun.

Fahmi Idris  meninggalkan satu orang istri bernama Yenni Fatmawati dan dua orang anak, yaitu Fahira Idris dan Fahrina Fahmi Idris.

Semasa hidupnya, pria kelahiran Jakarta, 20 September 1943 ini pernah bergabung dengan Partai Golkar pada tahun 1984. Ia langsung ikut berkampanye bersama Ali Moertopo dan Abdul Latief di Sumatera Barat.

Fahmi juga menduduki jabatan penting sebagai Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar pada periode pengurusan 1998-2004.Â