AMI Dorong Pemda Untuk Perhatikan Keberlangsungan Museum

SHARE

Museum Fatahillah


CARAPANDANG.COM - Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia (AMI) Putu Supadma Rudana mendorong Pemerintah Daerah (Pemda) untuk memberikan perhatian pada keberlangsungan museum yang ada di daerahnya.

“AMI akan terus mendorong agar lembaga negara, kementerian, secara khusus dirjen kebudayaan maupun pemerintah daerah untuk lebih memberikan perhatian, dukungan dan kontribusi nyata terhadap museum yang ada di Tanah Air,” ujar Putu dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat.

Selama ini, lanjut dia, manajemen pengelolaan museum perlu terus ditingkatkan, bantuan anggaran baik dari pemerintah maupun pemerintah daerah perlu dikomprehensifkan, dan pengelolaan berbagai sumber daya perlu dimaksimalkan.

“Saya berharap Sapta Karsa Permuseuman Indonesia dapat diwujudkan dengan sinergi menyeluruh berbagai pihak agar dapat memuliakan dan menggaungkan nilai-nilai luhur peradaban dan kebudayaan bangsa Indonesia,” kata Putu.

Dia menambahkan perhatian yang diberikan oleh Pemda Jawa Timur terkait pendirian Museum dan Gallery SBY-Ani juga patut diapresiasi. Perhatian Pemda terhadap Museum dan Gallery SBY-Ani adalah hal yang baik dan harus dijadikan contoh bagi pemerintah daerah lainnya.

Putu menilai pembangunan Museum dan Gallery SBY - Ani di Kabupaten Pacitan akan berdampak positif dalam berbagai aspek, seperti pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial budaya dan kemajuan permuseuman di Indonesia. Dari aspek ekonomi, keberadaan museum itu akan menjadi sumber perekonomian baru bagi masyarakat di sana.

"Jika museum itu beroperasi, akan ada sirkulasi ekonomi bagi masyarakat Pacitan dan sekitarnya. Terciptanya lapangan pekerjaan baru, peningkatan wisatawan, serta sektor UMKM hidup kembali sesuai dengan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pemerintah,” tambah dia.

Dari aspek sosial, Museum dan Galeri SBY - Ani akan menjadi narasi utama dalam bidang sejarah dan budaya di Kabupaten Pacitan, karena SBY adalah putera terbaik Pacitan yang mampu menjadi pemimpin selama 10 tahun. Hal itu juga menjadi monumen kebanggaan warga Pacitan yang bisa diingat sampai kapanpun. Keberadaan museum itu juga akan melengkapi museum lainnya di Jawa Timur, seperti museum HOS Tjokroaminoto, museum WR Soepratman, cagar budaya rumah kelahiran Presiden Soekarno dan lainnya.