Anak-Anak Butuh Lagu Sesuai Umurnya

SHARE

carapandang.com


CARAPANDANG.COM – Perlombaan sempena memperingati Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2019 yang dilaksanakan oleh Direktorat Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Masyarakat (Dikmas), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah pun di mulai. Perlombaan yang dikhususkan untuk guru PAUD se-Indonesia ini terbagi atas tiga cabang, yaitu Lomba Mendongeng, Lomba Cerita Bergambar dan Lomba Cipta Lagu.

Berbicara tentang Lomba Cipta Lagu, ternyata dalam menyanyikan lagu atau memperdengarkan sebuah lagu kepada anak-anak, khususnya dibawah umur tidak boleh sembarangan. Anak-anak dari kecil hingga remaja harus diperdengarkan lagu-lagu yang sesuai dengan umurnya.

Hal tersebut dikatakan oleh salah satu juri Lomba Cipta Lagu, Elsa Sigar. Menurut Elsa, dewasa ini memang sangat susah sekali mencari lagu-lagu khusus yang bagus diperdengarkan untuk anak. Oleh karena itu, para guru, khususnya guru PAUD yang ada di Indonesia ini harus benar-benar menyaring lagu-lagu yang akan dinyanyikan untuk anak-anak.

“Tidak hanya kepada guru, pesan ini juga ditegaskan untuk orang tua,” kata Ersa.

Menurut Ersa yang merupakan seorang dosen serta praktisi musik ini, pemilihan lagu yang baik akan memudahkan anak untuk menyanyikan. Karena setiap lagu memiliki kesulitan yang berbeda, baik itu iramanya dan terpenting adalah pengucapan serta sugesti yang diberikan.

“Ini perlu dicatat bahwa anak umur 1-3 tahun ada lagunya sendiri, anak umur 3-5 tahun ada lagunya sendiri, anak umur 5-7 tahun ada lagunya sendiri dan anak 7 tahun hingga remaja ada lagunya sendiri. Semua harus diikuti, jangan malah lagu orang dewasa dengan gamblang diberikan kepada anak umur 3-5 tahun, ini sudah salah kaprah dalam mendidik anak,” kata Ersa.

Selain itu, sambung Ersa, pengelompokan lagu ada dua, dimana ada lagu yang memang dibuat atau dikhususkan untuk dinyanyikan oleh anak. Ada juga lagu yang hanya diperdengarkan untuk anak namun bukan untuk dinyanyikan oleh anak.

“Jadi lagu bisa didengarkan untuk anak-anak, tapi belum tentu anak-anak bisa menyanyikan lagu itu. Makanya butuh dipilah-pilah dan ini tugasnya tidak gampang,” kata Ersa.

Lagu sangat penting untuk perkembangan anak, khususnya anak usia dini. Pasalnya di PAUD, komunikasi untuk pembelajaran dan pembiasaan dalam sehari-hari mereka, didukung sangat banyak dengan lagu.

“Misalnya, guru mendongeng, dibarengi lagu, guru mengajarkan kegiatan keseharian tentu dengan gerak dan lagu, bahkan menyuruh gosok gigi saja semua dengan lagu, gerak dan tari. Nah, sekarang tinggal di pilih kata dan irama yang mudah dimengerti dan dinyanyikan untuk anak seusia PAUD, itu saja. Gampang, namun tetap harus kreatif dan melihat pantang larangnya,” tutur Ersa.

Disinggung Lomba Cipta Lagu yang ditaja tersebut, Elsa mengaku sangat mengapresiasi kegiatan yang pertama kali diadakan ini. Pasalnya, melalui kegiatan ini para guru menjadi tahu tentang lagu yang bisa diperdengarkan kepada anak dan mana lagu yang tidak boleh diperdengarkan kepada anak didik di PAUD.

Selain itu, perlombaan ini juga memberikan ruang bagi guru untuk unjuk kebolehan dan melatih kreativitas mereka. Selain itu kehadiran lomba serta penghargaan tingkat nasional ini akan memotivasi guru-guru lain yang belum dapat “menjamah” sampai tingkat nasional, bisa mencapai kegiatan ini di tahun-tahun yang akan datang.

“Yang paling penting, guru terus belajar, belajar, belajar. Jangan lelah, suatu hari nanti pasti akan sampai hingga tingkat nasional,” katanya.