APBD Kota Medan Mengendap Di Bank, Pengamat: Jokowi Harus Menegur Menantunya Lebih Keras

SHARE

Menantu Presiden Jokowi yang juga menjabat sebagai Wali Kota Medan, Bobby Nasution (istimewa)


CARAPANDANG.COM – Pengamat Komunikasi Politik, Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga mengatakan, Presiden Joko Widodo sudah seharunya menegur Wali Kota yang dinilai melakukan penyimpangan. Meskipun, yang melakukan itu adalah menantunya sendiri, yaitu Wali Kota Medan, Bobby Nasution.

Hal ini berkaitan dengan mengendapnya dana APBD di Bank yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Medan.

"Teguran yang dilakukan presiden terhadap Bobby Nasution juga beralasan. Sebab, tidak seharusnya dana APBD mengendap di bank," kata Jamiluddin melansir rmol.id, Jumat (17/9/2021).

Jamiluddin bahkan menyatakan bahwa Jokowi harus menegur Bobby lebih keras. Pasalnya, mengendapnya anggaran tersebut di bank akan mempengaruhi ekonomi Kota Medan yang akan terus melambat.

Kasus mengendapnya APBD di bank bukan lagi rahasia. Bahkan kesannya hal itu seolah bukan suatu pelanggaran. Karena itu, presiden juga harus menegur keras semua Kementerian, Gubernur, Bupati dan Wali Kota yang melakukan hal yang sama.

"Hal itu perlu dilakulan agar keadilan ditegakkan. Sebab tidak selayaknya APBN dan APBD diendapkan di bank. Dengan begitu, pelanggaran semacam itu dapat diatasi," tandas Jamiluddin masih mengutip rmol.id.

Sebelumnya, Presiden Jokowi menegur menantunya Bobby Nasution lantaran masih tersimpannya dana APBD Kota Medan sebesar Rp 1,8 triliun di bank. Presiden pun meminta Bobby Nasution untuk segera merealisasikan dana APBD tersebut.

"Di Sumut hati-hati, pertumbuhan ekonomi di 4,95, berarti di bawah nasional, (pertumbuhan ekonomi) nasional 7,30. Inflasi (Medan) sudah di atas nasional. Kita 1,5, inflasi di sini 2,1 persen. Hati-hati dengan inflasi. Artinya, ada barang-barang yang akan naik harganya di Sumatera Utara," kata Jokowi saat melakukan kunjungan kerja di Kota Medan, Kamis (16/9/2021).