Asnawi Sesalkan Adanya Rasisme di K-League 1

SHARE

istimewa


CARAPANDANG - Asnawi menegaskan dirinya tidak pernah menjadi sasaran rasisme selama berkarir di Korsel.

Penggawa timnas Indonesia Asnawi Mangkualam Bahar menyesalkan adanya ucapan berbau rasisme yang dilakukan sejumlah penggawa klub K League 1 Korea Selatan, Ulsan Hyundai, kepada pemain asal Asia Tenggara.

Komite disiplin (Komdis) federasi sepakbola Korsel (KFA), Kamis (22/6), telah menjatuhkan sanksi larangan tampil di satu pertandingan, serta denda 15 juta won kepada tiga pemain Ulsan, yakni Park Yong-woo, Lee Myung-jae, dan Lee Kyu-seong. Selain itu, Komdis juga menjatuhkan denda sebesar 30 juta won kepada klub.

Sanksi itu sebagai buntut dari komentar ketiga pemain di akun media sosial Myung-jae dua pekan lalu. Saat itu Myung-jae mengomentari penampilannya, dan mendapat respons dari Yong-woo dan Kyu-seong di kolom komentar.

Nama pemain timnas Thailand Sasalak Haiprakhon yang sempat dipinjamkan ke Jeonbuk Hyundai pada 2021 muncul dalam percakapan tersebut. Kyu-seong menulis: 'Kuota pemain Asia Tenggara terlalu kuat'. Jung Seung-hyun membalasnya: 'Itu sangat luar biasa'.

Myung-jae pun membalas komentar kedua rekannya dengan menulis: 'Itu karena kalian, kuota ASEAN'. Yong-woo pun membalasnya: 'Performa Sasalak sangat gila'. Candaan ini merujuk kepada warna kulit Myung-jae yang relatif mirip pemain Asia Tenggara. Tak pelak, komentar tersebut mendapat respons dari warganet Negeri Ginseng yang menganggap candaan itu berbau rasisme.

Manajemen Ulsan pun menyampaikan permintaan maaf secara terbuka pada 12 Juni atas sikap para pemain mereka di media sosial, dan menyatakan bakal mengambil tindakan tegas.

Media Korsel Newsis kemudian meminta pendapat Asnawi terkait permasalahan itu. Asnawi mengatakan, ia tidak pernah menerima perlakuan maupun ucapan rasis dari pemain lokal selama berkarir di Korsel.

“Saya tidak tahu secara pasti tentang permasalahan itu. Tapi saya menyesali adanya rasisme di K League. [Sejauh ini] Saya belum pernah mengalami perlakuan rasisme di Korea atau di K League,” ujar Asnawi.

“Menurut saya, kita harus saling menghargai sesama manusia yang hidup berdampingan, baik ras, daerah asal, dan kota asal. Namun yang pasti kita harus bisa saling menghargai.” dilansir goal.com

Saat ini ada dua pemain asal Asia Tenggara yang merumput di K League 2. Selain Asnawi, striker Vietnam Nguyen Van Toan pun sedang meniti karir bersama Seoul E-Land.