Balita Penderita Gagal Ginjal Akut Butuh Bantuan

SHARE

Alin balita asal Desa Tenajar, Kecamatan Kertasemaya, Indramayu butuh uluran tangan.


CARAPANDANG -  Seorang balita usia 3 tahun 1 bulan terbaring tak berdaya di atas bangsal rumah sakit di Cirebon. Tubuhnya tampak membengkak, penyakit yang ia derita didiagnosis oleh dokter yang menangani adalah syndrome nefrotik atau gagal ginjal akut. 

Balita yang dipanggil Alin ini, tinggal di Desa Tenajar, Kecamatan Kertasemaya, Indramayu. Ia anak kedua dari pasangan Yatno (42) dan Tri (28).

“Awalnya dia demam, terus kita periksa ke klinik di kampung dan diberi obat penurun panas sirup, karena tak kunjung membaik, kitab awa ke RS Ciremai, saat masuk UGD observasi awal divonis kena DBD,” cerita Yatno, Senin (13/2).

Selama  2 hari anak masih dalam kondisi stagnan. Kemudian saat masuk hari ke empat dan lima, tangan Alin membengkak, tidak bisa buang air kecil dan badan ikut bengkak.

"Anak demam dari hari Senin (6/2), suhu badan kisaran 38-39 derajat celcius. Kemudian pada Kamis (9/2) suhu badan samakin tinggi hingga  40 derajat celcius, kemudian langsung dibawa ke IGD RS Ciremai dan didiagnosa DBD. Hari ketiga anak tidak bisa kencing, badan sampai bengkak, tambah anak tidak mau makan,” ungkapnya. 

Kemudian, setelah dicek ulang, tes darah, cek fungsi hati dan ginjal, Alin  mengalami kebocoran albumin, albumin rendah. Racun ginjal naik 3 kali lipat. RS Ciremai kemudian menyarankan untuk rujuk ke RS Gatot Soebroto atau RS Hasan Sadiki Bandung. 

“Saya bingung Ketika RS Hasan Sadikin penuh, mau tidak mau rujuk ke RS Gatot Soebroto, uang sudah tidak ada, pengennya sih ingin segera dibawa ke RS rujukan,” ucap Yatno. 

Selain itu, Yatno mengaku tidak memiliki kartu BPJS baik mandiri ataupun BPJS dari pemerintah, karena keterbatasan SDM untuk mengurus surat menyurat terkait BPJS.

"Kami bingung mau buat BPJS nya bagaimana, pengennya sih dapat yang dari pemerintah biar tidak bayar per bulan," paparnya.

Dengan kondisi yang ada, Asiyah mengaku hanya bisa pasrah saat ini dan memberi perawatan sewajarnya, memandikan tanpa pemberian obat-obatan. Sampai hari ini Yatno mengaku belum ada sumbangsih dari siapapun terkait penyakit anaknya.