Banyak Konten Palsu Beredar, Sejumlah Marketplace Tangguhkan Penjualan NFT

SHARE

Istimewa


CARAPANDANG - Sejumlah lokapasar, marketplace, untuk menjual non-fungible tokens menangguhkan penjualan karena banyak konten palsu yang beredar.

Cent, yang pernah menjual NFT berupa cuitan perdana milik mantan CEO Twitter Jack Dorsey, sejak 6 Februari menghentikan sementara kegiatan jual-beli di platform tersebut.

"Secara umum, ada spektrum aktivitas yang terjadi, padahal semestinya tidak boleh terjadi," kata CEO Cent, Cameron Hejazi, dikutip dari Reuters, Minggu (13/2/2022).

Aset kripto NFT berisi berkas digital, bisa berupa gambar, teks atau video. Siapa pun bisa membuat dan menjual NFT, populer dengan istilah "mint". Kepemilikan token tidak selalu berarti dia yang membuat konten tersebut.

Meski pun Cent secara umum menghentikan penjualan NFT, kategori "Valuables" di platform tersebut, yang menjual NFT berupa cuitan, masih aktif.

Hejazi menilai ada tiga isu utama yang harus dihadapi, yaitu orang-orang menjual kopi NFT yang tidak sah, orang-orang membuat NFT dari konten yang bukan milik mereka dan orang-orang menjual set NFT yang menyerupai sekuritas.

Dia melihat aksi mencetak aset digital palsu sedang merajalela.

"Ini terus terjadi. Kami akan melarang akun yang melanggar, tapi, seperti main game 'whack-a-mole'. Setiap kami larang satu, yang lainnya akan muncul, atau malah tiga sekaligus yang muncul," kata Hejazi.

Masalah ini semakin memburuk karena banyak merk besar yang ikut meramaikan metaverse dan Web3. Cent termasuk platform NFT kecil, mereka memiliki sekitar 150.000 pengguna dan pendapatan "jutaan dolar".

Hejazi menilai masalah konten palsu seperti ini terjadi lintas industri.

Halaman : 1