Beny Ramdani Kukuhkan DPW Barikade 98 Provinsi Gorontalo

SHARE

Ketua Umum (DPN) Dewan Pimpinan Nasional Barikade 98, Benny Ramdhani mengukuhkan 17 pengurus DPW Barikade 98 Provinsi Gorontalo bertempat di Up Normal, Senin (24/01/2022)


Laporan : Moh Risky Budji

CARAPANDANG 

(GORONTALO) - Ketua Umum Dewan Pengurus Nasional (DPN) Barikade 98, Benny Ramdhani kukuhkan 17 Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Barikade 98 Provinsi Gorontalo, di Warunk Upnormal, Kota Gorontalo, Senin (24/01/2022). 

Dalam giat tersebut turut hadir  anggota DPRD provinsi Gorontalo, Dedy Hamzah, PWNU Gorontalo, BEM se- Gorontalo, Cipayung, perwakilan Polda, dan Forkopimda Provinsi Gorontalo. 

Dalam sambutannya Ketua Umum Barikade 98, Benny Ramdhani mengatakan, pihaknya akan terus mengawal jalannya pemerintahan, di tengah masih adanya oligarki yang berusaha bangkit. 

“Barikade 98 bertujuan mengawal program reformasi serta demokratisasi dari ancaman tersembunyi dari Cendana, Oligarki dari Orde Baru, Pengusaha Hitam dan HTI, serta kami tetap akan mengawal pemerintahan Jokowi – Ma’ruf sampai akhir jabatan," tegasnya. 

Di lokasi yang sama, Ketua DPW Barikade 98 Provinsi Gorontalo, Samsi Pomalingo mengatakan bahwa ideologi Islam transnasional telah beredar di Gorontalo. Olehnya ia bersama Barikade 98 di Gorontalo akan menangani hal tersebut dengan cara mengidelogisasi Pancasia kepada masyarakat, terutama pada pelajar tingkat SMP dan SMA. 

Melihat posisi Gorontalo yang merupakan wilayah serambi Madinah, maka melalui Barikade 98 ia akan menancapkan Bendera Barikade 98 di Provinsi Gorontalo untuk meminimalisir hal tersebut, terutama di wilayah pinggiran. 

Romo Samsi sapaan akrabnya itu menekankan bahwa Barikade 98 akan bersinergi dengan pemerintah menangani persoalan sosial khususnya perihal kesehatan dan ekonomi. Disamping itu juga ia akan memberikan pelayanan yang optimal untuk masyarakat Provinsi Gorontalo. 

Sambungnya, ia akan membentuk Koperasi Barikade 98 yang unik dari koperasi pada umumnya, sebab menurut dia, koperasi yang saat ini hadir di tengah masyarakat itu hanya menguntungkan koperasi tersebut dengan mengadakan pinjaman bunga yang tinggi. 

"Olehnya dengan apa yang kami lihat maka kami akan membentuk koperasi di masyarakat bila perlu tidak memakai bunga agar kedepannya ini bisa terjalin bagus apa yang menjadi keinginan dan visi bersama," imbuh dia.**